ABC

Tony Abbott Ingin Perkuat Kerjasama Bisnis dengan AS

Perdana Menteri Tony Abbott tiba di New York, tempat di mana ia akan berusaha memperkuat ikatan bisnis antara Amerika Serikat (AS) dengan Australia.

PM Abbott memulai hari pertama kunjungannya di New York dengan mengunjungi Tugu Peringatan 11 September di lokasi terjadinya serangan terror terhadap ‘World Trade Center’, pada tahun 2001.

Sepuluh warga Australia tewas dalam tragedi tersebut. Nama-nama mereka tercantum dalam Tugu Peringatan bersama 2973 korban lainnya. Dalam rangka kunjungan PM Abbott ke lokasi ini, tiap nama orang Australia ditandai dengan mawar kuning.

Ia menjelaskan lokasi tempat berlangsungnya tragedi tersebut sebagai sebuah ‘tempat yang sangat suram’.

“Sangat berat berada di tempat ini, di titik ini, tempat di mana sekitar 2900 orang, termasuk 10 orang Australia, terbunuh dalam tragedi yang paling menyeramkan dalam sejarah dunia. Teriring rasa hormat saya kepada mereka yang gugur pada hari itu. Saya ingat semua petugas darurat yang siaga saat itu,” urainya..

PM Abbott juga mengunjungi lantai bursa AS dan dijadwalkan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, sebelum berpidato pada acara jamuan makan siang bisnis.

Dalam pidatonya, Tony Abbott akan menyampaikan pesan ‘bernada’ undangan kerjasama bisnis dan menyinggung soal perdagangan bebas, penghapusan pajak korporat, investasi swasta dalam infrastruktur serta anggaran pertama yang disusunnya.

Ia juga mengangkat isu terkait betapa pentingnya peran AS terhadap perekonomian Australia.

PM Abbott tiba di New York setelah menyelesaikan pembicaraan dengan Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper. Tony dan Stephen sepakat menempatkan perekonomian negaranya di atas isu perubahan iklim.

Di Ottawa, Tony  mengatakan bahwa perubahan iklim adalah ‘sebuah masalah penting’ dan ia pun mendukung upaya untuk mengurangi emisi karbon yang tak akan ‘memukul perekonomian’.

“Itu bukanlah satu-satunya atau bahkan masalah terpenting yang tengah dihadapi dunia saat ini,” ujarnya.

Pemimpin Oposisi, Bill Shorten, mengkritik kebijakan Abbott terhadap penanganan isu tersebut seraya mengatakan bahwa Perdana Menteri dari pemerintahan koalisi itu tengah “Membawa Australia menuju kemunduran.”

“Sikap tersebut harusnya membuat Perdana Menteri malu saat bertemu pemimpin dunia lainnya,” keluh Bill.

Komentar Tony Abbott di Kanada kemungkinan membuat pertemuannya dengan Presiden AS, Barrack Obama, menjadi lebih menantang, setelah pemerintahan Obama, minggu lalu, mengumumkan usulan kebijakan baru yang mewajibkan pengurangan emisi karbon pada sektor listrik sebesar 30% dari level 2005 dalam 15 tahun mendatang.

PM Abbott akan bertemu dengan Presiden Obama di Washington DC.