Tony Abbott Desak Adanya Investigasi Terbuka atas Insiden MH17
Perdana Menteri Tony Abbott mendesak dilaksanakannya investigasi internasional yang transparan atas insiden jatuhnya MH17, yang menewaskan 28 penumpang asal Australia.
Menlu Bishop akan memimpin upaya Australia untuk mendesak diterbitkannya resolusi Dewan Keamanan PBB yang memungkinkan adanya akses terbuka dan independen ke lokasi jatuhnya pesawat.
PM Abbott mengatakan, prioritasnya saat ini adalah mendapat akses ke lokasi jatuhnya pesawat namun kelompok bersenjata mencegah para penyidik internasional untuk mengamankan lokasi dimana puing pesawat berada.
Sebuah tim yang terdiri atas 17 penyidik dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa diperbolehkan untuk menyelidiki puing pesawat selama 75 menit, sebelum dipaksa keluar oleh kelompok bersenjata.
Enam staf dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia telah ditempatkan di Kiev, dan beberapa lainnta tengah dikirim, termasuk tim gawat darurat yang berisi 5 orang dan juga tim investigasi AFP.
PM Abbott mengatakan, Pemerintah Australia akan melakukan apapun yang secara kemanusiaan memungkinkan untuk memastikan masalah ini benar-benar diselidiki dan pelakunya dibawa ke pengadilan.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan penghargaan, penghormatan dan keadilan bagi mereka yang gugur dan keluarga yang ditinggalkan. Sekarang ini, sebagaimana kita tahu – karena lokasinya dikontrol oleh pemberontak yang didukung Rusia – mayat korban masih bergelimpangan di sekitar area jatuhnya pesawat dan pemberontak bersenjata sedang mengacak-acak lokasi itu,” jelasnya.
Sementara itu, Menlu Bishop mengatakan, keberatan Pemerintah Australia akan dibawa ke PBB.
“Saya telah berbicara kepada perwakilan kita di PBB dan saya mengerti bahwa desakan kita untuk penerbitan resolusi akan didebat minggu depan. Karena itu saya pergi ke New York sesegera mungkin untuk bekerja dengan perwakilan Australia di sana untuk mengamankan resolusi bagi adanya investigasi yang berimbang,” ujar Menlu Bishop.
PM Abbott merespon kritik Rusia
PM Abbott akhirnya merespon klaim pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia terkait komentarnya yang menyalahkan separatis pro-Rusia atas insiden MH17 sebagai sesuatu yang tak bisa diterima.
“Jelas bahwa semua bukti pada tahap ini menunjukkan bahwa pesawat ini ditembak jatuh dari wilayah yang dikontrol oleh pemberontak yang didukung Rusia, oleh pemberontak dukungan Rusia, kemungkinan besar menggunakan senjata yang disuplai oleh Rusia. Poin yang saya nyatakan kemarin, saya ulangi: Australia benar-benar tidak setuju terhadap negara-negara yang memfasilitasi pembunuhan orang-orang Australia, seperti yang anda harapkan dari kami,” tegasnya.
Ia menambahkan, dirinya tak mengontak Presiden Rusia, Vladimir Putin, namun menyebut bahwa Menteri Perdagangan Rusia tengah berada di Sydney dan akan bertemu dengannya akhir pekan ini.
Tekanan untuk melarang kehadiran Rusia di pertemuan G20 memuncak
PM Abbott juga menjawab pertanyaan tentang apakah Presiden Putin seharusnya diundang ke Australia untuk menghadiri pertemuan para pemimpin G20 akhir tahun ini.
“Mari kita tunggu dan lihat apa yang akan terjadi, namun saya bisa member anda kepastian: Australia adalah negara yang terhormat…dan tentu saja kami ingin memastikan bahwa mereka yang berkunjung ke negara ini memiliki niat baik terhadap negara ini,” utaranya.
Pemimpin oposisi Australia, Bill Shorten, sebelumnya mengatakan, pengundang pertemuan G20 seharusnya bergantung pada kerjasama Rusia dalam investigasi MH17.