ABC

Tipu Nasabah Lansia Rp 40 M, Mantan Bankir Australia Dipenjarakan

Seorang mantan bankir Westpac telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara setelah memberi kredit atau pinjaman kepada sejumlah nasabah lansia senilai 4 juta dolar (atau setara Rp 40 miliar), yang tak bisa mereka bayar kembali.

Pengadilan Distrik Southport di Queensland menemukan bahwa David St Pierre, 46 tahun, mendorong 11 nasabah lansia untuk mengambil kredit masing-masing senilai ratusan ribu dolar untuk berinvestasi dalam skema pengembangan properti Tasmania.

Skema, yang dijalankan oleh Capital Growth International Club dan All About Property Developments, ini menjanjikan keuntungan hingga 20 persen per tahun.

Sebuah penyelidikan yang dilakukan Komisi Sekuritas dan Investasi Australia menemukan, selama periode 2008-2010, David St Pierre mendorong nasabah -terlepas dari kemampuan mereka yang terbatas -untuk menjaminkan rumah mereka agar bisa berinvestasi dalam skema pembangunan tersebut.

Seorang perempuan berusia 98 tahun yang tinggal di panti jompo diberi kredit dengan masa cicilan hingga 30 tahun.

David kemudian mengajukan permohonan pinjaman ke Westpac dengan dokumen palsu, menerima bonus uang tunai hingga $ 15.000 (atau setara Rp 150 juta).

Para nasabah itu menerima pembayaran bunga bulanan sampai skema tersebut bangkrut pada bulan Februari 2011, meninggalkan mereka -yang tanpa penghasilan -dengan kredit yang tetap harus dibayar.

Pada bulan November, David mengaku bersalah atas tiga tuduhan penyalahgunaan wewenang untuk mendapatkan keuntungan.

Divonis di Pengadilan Southport, ia akan dibebaskan setelah enam bulan dengan jaminan $ 1.000 (atau setara Rp 10 juta).

"Tindakan David mengkhianati kepercayaan nasabah dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi mereka. Vonis ini menunjukkan bahwa perilaku tersebut tak akan ditoleransi," kata ketua Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC),Peter Kell.

Westpac telah mengkompensasi para nasabah yang terlibat.

Penyelidikan yang dilakukan ASIC terhadap perusahaan pengembang yang gagal dan para karyawannya tersebut tengah berlangsung.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:12 WIB 09/02/2017 oleh Nurina Savitri.