ABC

Timor Leste Gugat Australia Soal Penyitaan Dokumen

Timor Leste mengajukan permintaan kepada Mahkamah International di Den Haag, Belanda, memerintahkan Australia mengembalikan berbagai dokumen yang disita oleh dinas intelejen negara itu, ASIO. Berbagai dokumen itu sebelumnya disita ASIO yang melakukan penggeledahan terhadap kantor pengacara di Canberra.

Pengacara yang juga warga Australia tersebut mewakili Timor Leste di Mahkamah Internasional. Pihak Timor Leste mengatakan tindakan ASIO tersebut melanggar hak kedaulatan, dan meminta Mahkamah untuk memutuskan bahwa berbagai dokumen dan data yang disita segera dikembalikan.

Pada 3 Desember, ASIO memasuki rumah dan kantor pengacara Bernard Collaery, yang bekerja mewakili Timor Leste melawan Australia dalam sebuah kasus yang sedang ditangani oleh Pengadilan Arbitrase di Den Haag.

Dalam kasus itu sendiri,  pemerintah Timor Leste menuduh Dinas Intelejen Australia (ASIS) melakukan tindakan mata-mata terhadap para anggota kabinet Timor Leste di Dili ketika terjadi perundingan mengenai gas dan minyak di tahun 2004.

Mereka mengatakan karena tuduhan mata-mata tersebut, Australia mendapat keuntungan dalam perundingan, dan Timor Leste sekarang mendesak agar perjanjian yang sudah ditandatangani bernilai 40 miliar dolar tersebut, dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase.

Timor Leste juga meminta Mahkamah Internasional agar Australia merinci dokumen yang mereka sita dalam masa lima hari  dan data-data yang dimiliki Australia tersebut dimusnahkan.

Mereka juga mendesak agar Australia secara resmi meminta maaf dan menanggung ongkos perkara.