Tiga Warga Tewas Dalam Baku Tembak di Bandara Papua

Tiga warga tewas dan seorang anak kecil terluka ketika kelompok bersenjata di provinsi Papua di Indonesia menembaki sebuah pesawat kecil yang membawa personil keamanan yang akan mengamankan pemilihan kepala daerah pekan ini.

Pemungutan suara akan berlangsung di seluruh Indonesia pada hari Rabu tetapi personel keamanan siaga tinggi di Papua, di mana perjuangan kemerdekaan yang telah berjalan lama sering berubah menjadi kekerasan.

Sekelompok pasukan bersenjata disergap dan ditembak di pesawat setelah mendarat di bandara kecil dan baku tembak merembet ke kios pedagang dekat landasan pesawat, kata seorang pejabat militer.

“Pesawat itu membawa 15 petugas brigade mobil yang bertugas menjaga pemilihan lokal,” kata Kolonel Muhammad Aidi, pejabat militer kabupaten Nduga.

Warga sipil yang tewas adalah pedagang asal Sulawesi Selatan, termasuk sepasanga suami-istri, yang ditembak dan ditikam ketika para penyerang melarikan diri dari bandara, katanya.

Kolonel Aidi mengatakan pilot mengalami luka ringan.

Dia mengatakan pesawat Twin Otter carteran mengangkut polisi paramiliter dari kota dataran tinggi Wamena ke Nduga untuk menjaga keamanan selama pemilihan daerah pada hari Rabu.

Dia menambahkan bahwa para penyerang adalah anggota “kelompok kriminal bersenjata” yang sebelumnya menembak mati seorang pekerja di proyek jalan raya trans-Papua.
Indonesia mengambil alih Papua menyusul referendum yang didukung penuh oleh PBB pada tahun 1969, enam tahun setelah berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda.

Di bawah pemerintahan Indonesia, penduduk asli Papua sebagian besar telah ditutup dari kegiatan ekonomi kawasan mereka, yang didominasi oleh ekstraksi sumber daya alam oleh perusahaan Indonesia dan asing termasuk tambang emas dan tembaga Grasberg raksasa milik AS.

AP/Reuters

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.