ABC

Tiga Tengkorak Sesepuh Aborigin Kembali ke Tasmania

Tiga kerangka penduduk asli Tasmania akhirnya kembali ke Australia, setelah hampir 200 tahun dipinjamkan. Pada tahun 1830’an, 3 tengkorak didonasikan ke sebuah museum di Inggris dan kemudian, pada tahun 1958, dipindahkan ke Museum Sejarah Ilmu Alam di Chicago, Amerika Serikat.

Para pendukung berkumpul di bandara Launceston untuk menyambut kepulangan 3 kerangka suku asli Aborigin yang didatangkan dari Chicago.
Dan pada 27 Juni, di kota Launceston, Tasmania, sekelompok penduduk asli Australia kembali dari Amerika Serikat dengan kargo yang sangat berharga.

Di museum Chicago, delegasi penduduk asli itu berpartisipasi dalam acara serah terima dan upacara pemulangan benda bersejarah tersebut, serta mendiskusikan kemungkinan pemulangan warisan budaya lainnya, seperti tombak dan kalung Kerang.

Di hari kepulangan mereka, delegasi ini disambut dengan penuh haru oleh kerumunan kecil para pemerhati benda bersejarah itu.

“Kami bawa pulang benda tua itu ke tempat di mana mereka semestinya berada, akhirnya mereka kembali pulang. Mereka benar-benar orang Palawa Kani, suku asli aborigin di Tasmania. Kami mengenali satu kerangka adalah laki-laki, satu perempuan dan satunya lagi tak dikenali,” ujar salah satu anggota delegasi, Dave Warner.

Salah seorang anggota delegasi lainnya, Annette Peardon, mengatakan, dirinya sangat bersyukur atas perlakuan warga Amerika dalam mengatur upacara serah terima.

“Mereka tidak memamerkan 3 kengkorak itu, mereka memberi kami waktu berkualitas untuk berlama-lama dengan benda bersejarah yang kami bawa pulang itu. Lebih penting lagi, orang-orang Amerika ini menghormati kita,” sambungnya.

Komunitas Aborigin berencana untuk mengubur tiga kerangka tersebut.