ABC

Tiga Perusahaan Dituding Terlibat Kartel Sabun Deterjen

Pengawas konsumen mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Federal melawan perusahaan yang dituding berpartisipasi dalam kegiatan kartel dalam menjual produk sabun deterjen pencuci pakaian terkenal.

Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Australia (ACCC) telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Federal Sydney melawan Colgate, Cussons dan Unilever.

ACCC menuding ketiga perusahaan tersebut terlibat dalam kegiatan kartel serangkaian produk sabun cuci deterjen, termasuk merek terkenal seperti Cold Power, Radiant dan OMO yang berdampak signifikan dalam persaingan usaha.

Berdasarkan dokumen gugatannya ke pengadilan, kuasa hukum ACCC menuding pada awal 2008 Colgate mengajukan proposal yang bertujuan mencapai transisi perluasan industri di bidang deterjen berkonsentrat tinggi, pengalihan yang kemudian diterapkan pada kuartal pertama 2009

Dokumen itu juga mengatakan Colgate, Unilever dan Cussons diatur untuk secara bersamaan mulai memasok deterjen konsentrat tinggi ke supermarket besar dan menghentikan pasokan sabun cuci deterjen berkonsentrasi standar.

Selisih harga tidak diteruskan ke konsumen

Gugatan ini juga menuding ketiga perusahaan ini menyetujui penjualan produk deterjen  berkonsentrasi tinggi dengan harga yang sama untuk setiap kali mencuci yang setara dengan produk berkonsentrasi standar tapi tidak menyerahkan penghematan biaya itu kepada konsumen.

ACCC juga menuding supermarket besar Woolworths memainkan peran kunci dalam mengorganisir secara terus menerus pengalihan penjualan deterjen ke konsentrasi tinggi dan memperkenalkan strategi anti persaingan untuk pengalihan.

Ketua ACCC, Rod Sims mengatakan pengawas juga menuding Paul Ansell, mantan Direktur Penjualan Colgate mengetahui tentang pengaturan yang ditudingkan.

"Deterjen konsentrasi tinggi lebih murah diproduksi, ditempatkan dan dikirimkan,” kata Sims.

"ACCC menuding bahwa pengaturan ini menawarkan penghematan biaya yang signifikan yang diketahui di dalam kesepakatan, tetapi tidak diteruskan kepada konsumen.

"Tuduhan pengaturan ini juga menduga ada upaya menstandarkan penawaran produk deterjen konsentrasi tinggi, sehingga konsumen tidak punya pilihan terkait harga, volume paket maupun kekuatan produk konsentrat.

"Dengan cara sebaliknya, ketika produk serupa diluncurkan di Selandia Baru ada diskon yang signifikan, seperti menawarkan paket yang lebih besar untuk harga paket yang lebih kecil.

"ACCC menuduh keuntungan dari tindakan kompetitif ini dikesampingkan bagi konsumen Australia".

Unilever bantah tudingan

Dalam pernyataannya Unilever mengatakan perusahaannya siap bekerjasama sejak penyelidikan isu ini dimulai pada 2011 lalu dan telah menyerahkan temuan dari penyelidikan internalnya kepada ACCC.

Perusahaan itu juga mengaku pihaknya telah mengambil "tindakan tegas dalam menanggapi perilaku di masa lalu yang sangat disesalkan dan dilakukan oleh sejumlah kecil mantan karyawan mereka yang ditemukan dalam penyelidikan internal mereka".

Perusahaan  itu mengatakan individu terkait sudah tidak  lagi bekerja pada Unilever.

Woolworths mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau pihaknya "berkomitmen untuk menerapkan standar yang tinggi sesuai dengan hukum persaingan dan regulasi" dan membela sepenuhnya tindakan yang dilakukan ACCC".

Colgate dan Cussons tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.