ABC

Tiga Kelompok Separatis Bersenjata Kini Bersatu Jadi Tentara West Papua

Tiga kelompok separatis bersenjata di Papua mengumumkan bahwa mereka telah membentuk Tentara West Papua (West Papuan Army), sementara para aktivis pendukung kemerdekaan menyatakan sekarang mereka siap “mengambil-alih negara kami”.

Tentara West Papua Terbentuk

  • Tentara West Papua akan berada di bawah komando ULMWP
  • Kelompok ini menyebut langkah ini menyatukan sayap politik dan militer dari gerakan kemerdekaan Papua
  • Pengamat memperingatkan perkembangan terbaru ini akan meningkatkan ketegangan dengan militer RI

Kelompok-kelompok pemberontak bersenjata selama ini bertindak sendiri-sendiri dalam upaya mereka untuk merdeka dari Republik Indonesia. Bulan ini sekaligus menandai 50 tahun Papua menjadi bagian dari RI.

Para pengamat mengatakan perkembangan terbaru ini menjadi titik balik yang signifikan, namun memperingatkan kemungkinan akan meningkatkan ketegangan dengan militer Indonesia.

Tentara West Papua akan berada di bawah komando organiasi payung United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), yang dipimpin Benny Wenda dari pengasingan. ULMWP selama ini menempuh cara-cara politik dan diplomatik untuk mencapai kemerdekaan Papua.

“Indonesia tidak bisa lagi menstigmatisasi kami sebagai separatis atau penjahat. Kami adalah negara kesatuan militer dan politik yang sah,” tambahnya.

Ketegangan akan meningkat

A black and white map with West Papua and Papua highlighted in orange, neighbouring PNG and Australia.
The Indonesian povinces of West Papua and Papua are often referred to collectively as West Papua.

ABC News: Jarrod Fankhauser

Papua, yang berbagi pulau dengan Papua Nugini, berada dalam cengkeraman konflik kemerdekaan yang telah berlangsung lama.

Dr Camellia Webb-Gannon, koordinator Proyek Papua Barat di Universitas Wollongong Australia, mengatakan pembentukan Tentara West Papua menandai persatuan yang signifikan antara aktivis politik dan militer.

Police and security forces are seen near burning vehicles.
Pengamat memperingatkan perkembangan terbaru ini bisa meningkatkan ketegangan dengan militer Indonesia.

Reuters: Muhammad Yamin

“Ini sangat penting karena mereka menunjukkan, jika kami merdeka, kami tidak akan menjadi kediktatoran militer. Militer akan tunduk pada pemimpin politik,” tambahnya.

Namun dia juga memperingatkan bahwa perkembangan ini dapat memicu ketegangan dengan militer Indonesia di Provinsi Papua dan Propinsi Papua Barat.

Menurut Dr Webb-Gannon, begitu anggota gerakan kemerdekaan bersenjata meningkatkan aktivitas atau lebih banyak muncul di Papua Barat, militer Indonesia akan merespon.

“Ini juga memberikan tekanan pada masyarakat internasional untuk menepis narasi soal Papua Barat,” katanya.

“Yaitu bahwa mereka dapat menjaga diri sendiri, dan mereka berhak dan mampu menentukan nasib sendiri dan pemerintahan sendiri,” kata Dr Webb-Gannon.

“Atau meminta pertanggungjawaban Indonesia, ‘apa yang Anda lakukan, mengapa Anda menahan orang Papua Barat’,” jelasnya.

Siap merdeka hari ini

An activist shouts near a police line during a rally.
Papua telah lama mengalami konflik terkait kemerdekaan wilayah itu dari Indonesia.

Reuters: Darren Whiteside

Juru bicara ULMWP Jacob Rumbiak mengatakan pembentukan Tentara West Papua itu menyatukan sayap politik, intelijen dan militer menjadi satu kelompok diplomatik yang akan mendorong kampanye kemerdekaan ke depan.

“Militer kami secara otomatis akan berada di bawah kendali penuh seorang komandan. Kami memiliki agenda yang sangat jelas untuk menjadi pejuang kebebasan terbaik,” ucap Jacob Rumbiak.

Tiga kelompok bersenjata yang bersatu itu termasuk Tentara Pembebasan Nasiona Papua Barat (TPNPB) yang menyerang sebuah situs konstruksi pada bulan Desember dan menewaskan 31 orang. Serangan itu memicu tindakan keras yang brutal dari militer Indonesia di wilayah tersebut.

Kedutaan Besar Indonesia di Canberra tidak menanggapi permintaan komentar pada saat artikel ini diterbitkan.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.