ABC

Tidak Ada Kapal Pencari Suaka Yang Masuk Dalam 36 Hari Terakhir

Pemerintah Australia mengatakan tidak ada kapal pencari suaka yang memasuki atau mendarat di Australia dalam 36 hari, masa kekosongan terpanjang dalam hampir lima tahun terakhir.

Menteri Imigrasi Scott Morrison menyampaikan hal tersebut dalam pernyataan mingguan yang dikeluarkan hari Jumat (24/1/2014), yang menggantikan penjelasan lisan yang diberikan secara teratur sebelumnya.

Morrison mengatakan data ini menunjukkan bahwa kebijakan perlindungan perbatasan  yang dilakukan pemerintah Australia berhasil.

"Ini masa terpanjang dimana tidak ada kedatangann kapal pencari suaka ilegal sejak Maret 2009  dimana ketika itu kedatangan pencari suaka meningkat karena pemerintah Partai Buruh menghapus kebijakan perlindungan perbatasan ketat yang dijalankan sebelumnya oleh pemerintah Howard." kata Morrison.

"Walau hasilnya menggembirakan, kedatangan sekitar 300 orang per bulan (sejak operasi Kedaulatan Perbatasan dimulai) tidaklah bisa disebut sukses."

"Bisa mempertahankan tidaknya kedatangan kapal sama sekali lebih dari 5 minggu, akan lebih bagus lagi, dan ini harus terus diupayakan." tambah Morrison.

Data terbaru yang dikeluarkan Departemen Imigrasi ini tidak mencakup rincian kapal pencari suaka yang dipulangkan ke Indonesia, yang diperkirakan terjadi beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.

Aspek dari kebijakan ini sudah menimbulkan ketegangan antara Australia dan Indonesia.

Selama seminggu terakhir, 55 pencsari suaka sudah dipindahkan ke pusat penahanan di luar Australia baik di Nauru atau Pulau Manus, dengan lima orang lainnya memilih pulang ke negara asal  mereka yaitu Sri Lanka dan Iran.

Pemindahan ini membuat pusat penahanan di Pulau Christmas sekarang hanya menampung 1.913 orangg, sementara 2.288 orang ditahan di Nauru atau di Pulau Manus.