Tidak Harus Fasih Untuk Ikuti Debat Bahasa Inggris
Sebuah kelompok pelajar dari beragam latar budaya telah tampil memukau, setelah melaju hingga ke babak semifinal kompetisi debat bahasa Inggris antar sekolah Australia Barat.
Sejumlah pelajar yang bergabung untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, tidak pernah mengharapkan kesuksesan seperti itu.
Salah satu dari pelajar yang mengikuti debat adalah Asmaa Hameed. Dulu, ia hanya mengerti beberapa kata dalam bahasa Inggris saat keluarganya pindah dari Irak ke Perth, Australia Barat.
Dua tahun kemudian, ia telah mengubah kosakata terbatasnya menjadi keterampilan bahasa yang membuatnya menang dalam kompetisi debat.
Asmaa, 13 tahun, mengatakan ia bergabung dengan tim debat Greenwood College untuk memperbaiki bahasa Inggrisnya.
“Saya kira [bahasa] mudah dikuasai karena saya ingin belajar,” katanya.
“Setiap pelajaran saya berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki, saya rasa itu telah membantu mencapai tujuan saya sekarang.”
Tonton video seperti apa persiapan tim menjelang lomba debat bahasa Inggris lewat video berikut.
Asmaa adalah satu dari lima anggota tim kelas 8 Greenwood College, dan satu dari tiga pelajar yang tidak menggunakan bahasa Inggris di rumahnya.
Rekan satu timnya, Cyrine Almodovar, berasal dari Filipina menjadi pembicara utama.
“Saya bagus dalam pengunaan kata-kata dan saya orangnya bersemangat saat berdebat,” katanya.
Cyrine merasa yakin keberagaman tim telah menjadi kekuatan terbesarnya, saat bersaing dengan beberapa sekolah paling elit di Perth.
“Ada banyak hal yang kita bawa saat melihat dunia dan pandangan yang berbeda,” kata Cyrine.
Tak satu pun dari kelima siswa tersebut dapat mengingat siapa yang pertama menyarankan motto tim “gugup tapi memiliki kekuatan”, tapi ini sudah melekat pada diri tim.
“Setiap debat kami deg-degan,” kata Jacque Walters.
“Ini benar-benar logika. Kami semua adalah pembicara yang luar biasa dan kami lakukan dan melakukan sebaik mungkin dan kegugupan tidak masalah.”
Menang dengan ‘celana lari dan kaos polo’
Hampir 40 persen siswa yang bersekolah di Greenwood College memiliki latar belakang bahasa beragam, selain bahasa Inggris.
Ela Amor-Robertson, guru bahasa Inggris mengatakan dirinya “takjub” dengan kesuksesan tim.
“Kami pikir ini akan menjadi cara yang bagus untuk membangun kepercayaan pada kelompok siswa ini,” kata Ela.
Tak dipungkiri tim Greenwood College menonjol di kompetisi.
“Mereka menonjol karena mereka adalah satu dari sedikit sekolah negeri yang telah sukses dalam kompetisi ini, terutama bagi sekolah pilihan non-akademis,” kata Ella.
“Mereka tampil berdebat dengan celana lari dan kaos polo, bukan setelan dan dasi seperti yang digunakan sekolah swasta yang lebih elit.”
Diterbitkan 22/08/2017 pukul 16:00 AEST. Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.