ABC

Thomas Lembong: Indonesia Harus Menjadi Negara “Layak” Untuk Menarik Kembali Diaspora

Menteri Perdagangan Indonesia Thomas Lembong mengatakan bahwa Indonesia harus dan akan menjadi negara yang 'layak', dan karena itu nantinya akan menarik kembali warga diaspora yang berada di manca negara.

Pernyataan Thomas Lembong tersebut disampaikan hari Jumat (18/3/2016) dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia di KJRI Melbourne.

Lembong yang melakukan kunjungan kerja selama sepekan di Australia mengunjungi Canberra, Sydney dan Melbourne, mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Australia, mengunjungi beberapa universitas dan kemudian mengadakan diskusi dengan masyarakat Indonesia.

Mendag mengatakan hal tersebut dalam acara tanya jawab, dimana seorang mahasiswi memberikan pertanyaan mengapa Thomas Lembong yang dulu pernah sekolah di Amerika Serikat memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

"Saya mahasiswa dan banyak teman-teman saya di sini berusaha mendapatkan status permanent resident supaya kami bisa tinggal seterusnya di Australia. Ini karena banyak yang merasa di Indonesia itu ribet bangetlah.. Nah pak menteri kan pernah sekolah di Amerika mungkin bisa memberikan alasan mengapa dulu pulang, dan memberi nasehat apakah kami harus pulang ke Indonesia?". demikian pertanyaan mahasiswi tadi.

Pertanyaan seperti ini sering ditanyakan oleh mereka yang tinggal di luar Indonesia terhadap pejabat-pejabat yang sedang berkunjung, dan pada umumnya para pejabat Indonesia akan mengatakan mengenai rasa nasionalisme yang harus dimiliki oleh warga Indonesia, dan hal seperti bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar.

Dubes Indonesia untuk Australia Najib Riphat Kesoema (kiri) sedang memperkenalkan Menteri Perdagangan Thomas Lembong. Foto: Sastra Wijaya
Dubes Indonesia untuk Australia Najib Riphat Kesoema (kiri) sedang memperkenalkan Menteri Perdagangan Thomas Lembong. Foto: Sastra Wijaya

Menanggapi pertanyaan tersebut, Thomas Lembong memberikan tanggapan yang agak berbeda.

Pertama, Menteri lulusan Universitas Harvard di Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa kita masing-masing harus mengejar mimpi kita secara pribadi.

"Kalau anda menjadi yang terbaik dalam mengejar mimpi anda, itu sudah bagus." kata Lembong, yang baru menjadi menteri sejak bulan Agustus 2015.

Kedua soal apakah orang harus kembali ke Indonesia, Thomas Lembong menjawab bahwa dia melihat Indonesia sekarang mulai berubah.

Dan yang paling penting adalah bahwa sebagai sebuah negara, Indonesia harus menjadi sebuah negara yang "layak" untuk diminati oleh warga Indonesia yang tinggal di luar.

"Dan kami akan membuat Indonesia jadi layak. Kalau itu terjadi, anda bisa memutuskan ingin pulang atau tidak. ". katanya.

Thomas Lembong menghabiskan masa kecil di Jerman mengikuti ayahnya yang melanjutkan pendidikan. (Foto: Sastra Wijaya)
Thomas Lembong menghabiskan masa kecil di Jerman mengikuti ayahnya yang melanjutkan pendidikan. (Foto: Sastra Wijaya)

Mengenai perkembangan di Indonesia saat ini untuk menjadi negara yang 'layak' diminati oleh diaspora, Thomas Lembong menjelaskan beberapa hal yang terjadi sekarang di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Menurutnya hal yang paling penting sekarang ini dari pemerintah adalah keterbukaan.

"Perubahan sudah terjadi. Jujur saja masih banyak masalah dan saya tidak bisa mengatakan besok atau minggu depan semuanya akan terjadi. Namun permulaan dari sebuah perubahan selalu paling sulit. Tapi satu ketika perubahan itu akan seperti bola salju. Dulu ada Jokowi, kemudian ada Jokowi-Ahok, sekarang ada Risma, dan Ridwan Kamil." kata Lembong.

Thomas Lembong juga memberikan perumpamaan mengenai perubahan seperti kalau kita hendak mengeluarkan saus tomat dari botol.

"Perubahan itu ibarat kita mau mengeluarkan saus tomat dari botol. Di awal, ketika kita kocok, keluarnya lambat, namun setelah semakin dikocok, yang keluar semuanya." katanya lagi.

Pertemuan dengan masyarakat Indonesia ini dihadiri oleh sekitar 100 orang yang memenuhi aula KJRI, dan Mendag mengatakan dia tidak menduga akan begitu banyak yang hadir.

Mendag Thomas Lembong terkejut dengan banyaknya warga Indonesia yang hadir di KJRI. ( Foto: Sastra Wijaya)
Mendag Thomas Lembong terkejut dengan banyaknya warga Indonesia yang hadir di KJRI. ( Foto: Sastra Wijaya)

Sebelumnya dalam acara perkenalan, Dubes Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema yang mendampingi Thomas Lembong dalam kunjungan ke Australai menjelaskan perilaku Mendag sebagai menteri yang tidak 'biasa' seperti menteri-menteri sebelumnya.

Sebelum bertemu dengan masyarakat Indonesia, pagi harinya Thomas Lembong juga memberikan kuliah umum di Monash University, namun kuliah umum ini tidak diperuntukkan bagi mahasiswa namun bagi staf pengajar universitas tersebut.

Salah seorang yang hadir adalah Nadirsyah Hosen, warga Indonesia yang sekarang mengajar di School of Law di sana.

Dalam salah satu postingan di Facebook, Nadisyah Hosen memuji penampilan Lembong.

"Yang mempesona saya, Pak Tom, ternyata cukup tahu diri bahwa sepintar-pintarnya ia, ia hanyalah 'pembantu' Presiden. Karena itu ia selalu menyitir visi Jokowi dan bagaimana ia berusaha menerjemahkan visi Jokowi tersebut di depan akademisi Monash University." tulis Nadirsyah.

"Dan dengan candid sang menteri menggunakan acara Master Chef bahkan film Star Trek untuk mengilustrasikan point-point pembicaraannya."

"Tidak terlihat ia menonjolkan dirinya. Berulangkali yang ia tonjolkan adalah Sang Presiden RI, bukan dirinya sebagai menteri. Ia juga pandai menempatkan diri. Saat tampil di kampus, ia bicara visi, tidak seperti orang yang sedang jualan, padahal ia Menteri Perdagangan. Tentu topik perbincangan akan berbeda kalau ia bicara di depan kalangan pebisnis Australia." kata Nadirsyah dalam postingan yang sekarang sudah dishare sebanyak 1500 kali tersebut.