ABC

Tetua Partai Liberal Australia Kecam Tony Abbott Atas Kejatuhan Turnbull

Para tetua Partai Liberal Australia telah mengecam peran mantan perdana menteri Tony Abbott dalam menjatuhkan pemerintahan PM Malcolm Turbull minggu lalu, dan menggambarkan tindakan Abbott sebagai ‘sangat buruk’.

Mantan menteri luar negeri Australia Alexander Downer mengatakan partainya sudah diwarnai dengan permusuhan, sejak Malcolm Turnbull menggantikan Tony Abbott sebagai perdana menteri tiga tahun lalu.

“Ini kemudian menyebabkan adanya usaha balas dendam.” kata Downer.

Downer mengatakan bahwa Turnbull sudah mengambil keputusan tepat untuk tidak memberikan jabatan menteri kepada Tony Abbott setelah pergantian PM di tahun 2015, tindakan yang menurut beberapa pihak lain semakin memperburuk permusuhan di dalam partai.

“Saya melihat bahwa pemikiran Tony Abbott tidaklah bahwa dia mau bekerja sama dalam tim yang dipimpin oleh Malcolm Turnbull.” kata Downer yang sekarang menjadi Dubes Australia di Inggris.

“Jadi saya tidak yakin adalah satu kesalahan unntuk tidak memasukkannya ke dalam kabinet.”

Keributan dalam partai pemerintah yang berakhir dengan digantinya Malcolm Turnbull dengan Scott Morrison sebagai Perdana Menteri menyebabkan dukungan terhadap pemerintaha koalisi ini menurun dalam jajak terbaru.

Jajak yang dilakukan Newspoll menunjukkan bahwa dukungan terhadap koalisi tuurn menjadi 44 persen dibandingkan dukungan terhadap partai Buruh yang mencapai 56 persen.

Tony Abbott stares at Malcolm Turnbull.
Malcolm Turnbull dan Tony Abbott di Konvensi Partai Liberal di NSW di tahun 2017.

AAP: Dan Himbrechts

Abbott sebelumnya secara terbuka berjanji tidak akan menggoyang pemerintahan PM Turbbull namun mantan bendahara Partai Liberal Michael Yabsley kepada program Four Corners ABC bahwa itulah yang persis dilakukan Abbott kemudian.

“Apa yang dilakukan Tony patut disesalkan, hal yang sangat buruk. Tony menyampaikan pidato seperti seorang negarawan ketika Malcolm mengalahkan dalam pemungutan suara menjadi ketua. Tetapi dia tidak menepati janji dalam pidato tersebut.”

“Malah kebailikannya, dia membuat keadaan tidak stabil. Dia membuat keadaan menjadi begitu sulitnya bagi Malcolm Turnbull.”

Nick Greiner yang sekarang menjabat Presiden Partai Liberal juga mengecam perilaku Tony Abbott.

“Dia memutuskan untuk tidak berhenti sebagai anggota parlemen, hal yang menurut saya dan banyak orang lain, seharusnya dilakukannya.”

“Dia berperilaku seperti yang bisa dilihat oleh semua orang di Austtralia dan mendapat dukungan dari beberapa kalangan media.” kata Greiner.

Menurut Greiner, beberapa media di Australia dan kalangan di dalam partai Liberal berusaha keras untuk mengganggu kinerja PM Turnbull.

“Ini seperti terlihat sebagai kampanye jangka panjang.” kata Greiner.

“Sudah ada kampanye terkoordinir dari beberapa anggota Parlemen dari Partai Liberal, dan beberapa bagian dari media.”

"Dalam kehidupan publik selama 30 40 tahun terakhir saya tidak pernah melihat adanya kampanye media seeperti ini."

Sementara itu, mantan menteri utama negara bagian Victoria Jeff Kennett mengatakan kepada Four Corners bahwa baik Turnbull dan Abbott sama-sama harus dipersalahkan.

“Semua orang menyalahhkan Tony dan saya bisa memahami hal tersebut, namun semuanya berawal ketika Tony mengalahkan Malcolm Turnbull ketika masih menjadi oposisi dengan hanya satu suara, dan sejak itu permusuhan antar keduanya dimulai. Jadi keduanya bertanggung jawab.”

Kennett mengatakan sebagian dari masalah yang ada adalah Australia sekarang menjadi negara yang tidak memiliki arah.

“Kita adalah negara tanpa visi, dan mereka yang berada di Canberra dan mereka yang memimpin organisasi, menurut saya, harus bertanggung jawab, dan apa yang kita lihat minggu lalu, apa yang kita lihat dengan Rudd, dan Gillard, Gillard, and Abbott, dan Abbott dan Turnbull adalah gambaran sebuah negara tanpa arah.” kata Kennett.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini