ABC

Tes Air Liur Bisa Digunakan Untuk Deteksi Dini Kanker

Sebuah tes air liur baru yang bisa menyelamatkan ribuan nyawa dengan mendeteksi dini kanker akan memulai uji klinis tahun ini.

Pengujian teknologi ini telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, membuktikan kemampuan untuk mendeteksi karakter dari bentuk tertentu kanker paru-paru.

Profesor David Wong, direktur Pusat Penelitian Onkologi Oral/Kepala dan Leher di Universitas California Los Angeles (UCLA), mengatakan, teknologi ini akan mengubah proses diagnosis menjadi sesuatu yang berbiaya efektif dan non-invasif.

Profesor David mengatakan, ia dan rekan-rekannya berharap, tes ini tak akan hanya digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis kanker, tetapi juga penyakit lain seperti diabetes atau gangguan neurologis/syaraf.

Ia mengatakan, keberhasilan deteksi kanker paru-paru baru-baru ini cukup menggembirakan.

"Bukti penyakit konsep yang kami kerjakan adalah bentuk utama dari kanker paru-paru yang disebut karsinoma paru-paru sel non-kecil, dan ada onkogen yang dikenal sebagai reseptor faktor pertumbuhan epidermal – mereka merupakan dua mutasi," jelas Profesor David.

"Ada obat yang sangat efektif dalam memperpanjang kehidupan orang-orang ini, tetapi Anda perlu tahu apakah mereka memiliki mutasi atau tidak,” tambahnya.

Ia mengutarakan, "Praktek saat ini adalah untuk melakukan bronkoskopi, biopsi jaringan, yang jelas invasif, dan beberapa pasien terlalu lemah untuk menjalani prosedur itu.”

"Jadi mengakses informasi ini melalui sarana non-invasif atau invasif minimal merupakan kebutuhan yang belum terpenuhi, dan di sanalah terletak kegembiraan kami, untuk memiliki kemampuan mendeteksi ini … dengan teknologi yang lebih," sambungnya.

Profesor David mengatakan, tes -yang hanya membutuhkan waktu 10 menit -ini juga menunjukkan akurasi yang mengesankan.

Teknologi ini akan diuji lebih lanjut dalam uji klinis di Asia dan Eropa akhir tahun ini.

Teknologi ini bisa bantu diagnosa kanker yang sulit terdeteksi

Ketua Dewan Kanker Australia, Profesor Sanchia Aranda, mengatakan, sementara masih banyak yang perlu dipelajari tentang teknologi ini, hasilnya -sejauh ini -telah memberi efek positif.

"Diagnostik molekuler, seperti tes air liur ini, adalah perkembangan yang sangat penting untuk deteksi kanker, terutama karena proses  produk dari perkembangan kanker yang beredar dalam darah dan dalam hal ini adalah air liur, dan dapat digunakan untuk mendeteksi kanker sebelum mereka menyebabkan masalah bagi individu," jelasnya.

Ia lantas mengungkapkan, "Tapi seperti tes pemindaian lain, kami perlu tahu bahwa mereka sensitif dan dapat diandalkan, tapi yang benar-benar penting, bahwa mereka akan mengubah sejarah alami dari penyakit.”

"Oleh karena itu, artinya bahwa mereka mungkin akan mengurangi jumlah kematian atau disabilitas yang dialami penderita selain telah didiagnosa dengan cara yang berbeda,” imbuhnya.

Profesor Sanchia mengatakan, manfaat potensialnya adalah untuk deteksi dini kanker yang saat ini sulit untuk dideteksi.

"Yang penting, mereka menjanjikan untuk mampu mendeteksi kanker lebih awal sebelum gejala atau tanda-tanda yang diderita pasien muncul, dan kami tahu bahwa menyembuhkan kanker benar-benar bersandar pada keseluruhan hal tentang diagnosa dini," sebutnya.