ABC

Terungkap Pencurian Narkotika di Dua RS di Perth

Narkotika adiktif dalam jumlah besar telah dicuri dari dua rumah sakit umum di Perth, Australia, dalam beberapa tahun terakhir. Kasus ini mengungkap potensi korupsi dan penyimpangan di kedua rumah sakit utama tersebut.

Demikian disebutkan dalam laporan Komisi Korupsi dan Kejahatan (CCC) yang disampikan ke Parlemen Australia Barat, Selasa (20/6/2017). Laporan menyoroti adabnya masalah sistemik penyediaan dan pengelolaan obat-obatan di RS Fiona Stanley (FHS) dan RS Sir Charles Gairdner.

Penyelidikan mulai dilakukan Februari 2016 setelah Depkes Australia Barat melapor ke CCC mengenai dugaan seseorang telah mencuri obat jenis hydromorphone dari RS Fiona Stanley.

Penyelidikan ini mengarah pada tersangka Matthew Foster, apoteker senior dari FHS, dengan tuduhan mencuri dan memiliki hydromorphone, narkotika yang serupa dengan heroin.

Rahasia sang apoteker

Laporan tersebut menyebutkan Foster merupakan mahasiswa farmasi Universitas Western Australia tahun 2008.

Begitu mulai bekerja di Sir Charles Gairdner Hospital (SCGH) dia mengalami tragedi keluarga.

Laporan itu menyebutkan pada saat Foster pindah ke FSH, dia membawa serta “rahasia gelapnya”, yaitu kecanduannya terhadap hydromorphone.

Diketahui bahwa dia sudah mulai mencuri opioid dari SCGH sebelum pindah ke FSH.

Penyelidikan CCC mengungkapkan sistem dan kendali pengelolaan obat-obatan kategori Schedule 8 di SCGH “tidak memadai dan mudah disalahgunakan”. Disebutkan bahwa FSH gagal mengidentifikasi “peringatan jelas” yang berarti kesalahan serius hanya terungkap saat rekannya menyampaikan kecurigaan.

Laporan tersebut menyebutkan jumlah obat yang dicuri sangat besar. Disebutkan pula adanya kesenjangan yang mengkhawatirkan dalam pengelolaan dan pengendalian obat-obatan Schedule 8 di rumah sakit umum.

Sejumlah area yang berisiko termasuk akses ke apotek usai jam kerja dan pengelolaan register yang tidak memadai.

Dalam pernyataannya, juru bicara Depkes setempat mengatakan penyelidikan dilakukan setelah adanya tindakan apoteker senior yang memiliki “akses terhadap obat-obatan sebagai bagian dari pekerjaannya, dan mengetahui sistem keamanan”.

“Saat diidentifikasi, masalah tersebut segera dilaporkan oleh Depkes ke CCC, dan individu tersebut kemudian diadili,” kata pernyataan tersebut.

“Pihak Depkes telah meninjau dan memperkuat sistem pengelolaa obat-obatan di rumah sakit umum Australia Barat, dan akan memeriksa serta menanggapi semua rekomendasi dalam laporan akhir,” tambahnya.

Risiko korupsi

Laporan tersebut mengakui adanya upaya di kedua rumah sakit untuk menyiapkan kebijakan dan prosedur baru.

Tapi CCC menyatakan bahwa sampai upaya itu rampung, risiko korupsi dan penyimpangan tetap ada.

Dikatakan sejumlah pertanyaan dan laporan lainnya juga merekomendasikan hal serupa dalam beberapa tahun terakhir, namun belum dilaksanakan.

CCC menyebutkan Foster sendiri yang bertanggung jawab atas tindakannya. Tidak ada bukti kesalahan serius dari pihak lain.

laporan merekomendasikan pemantauan yang lebih baik dan akses lebih ketat ke obat-obatan dan brankas penyimpanan. Selain itu juga direkomendasikan pemisahan tugas antara proses penyediaan obat-obatan dan pemeriksaan reguler.

Diterbitkan Rabu (21/6/2017) oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.