ABC

Tertipu Sindikat Narkoba, Kakek Asal Australia Selundupkan Sabu di Bandara China

Dari hasil investigasi atas kematian seorang kakek asal Gold Coast di China, sebuah sindikat kejahatan asal Australia menipu para lansia dan mereka yang rentan ke dalam perdagangan sabu kristal senilai jutaan dolar.

Pensiunan penyandang disabilitas, John Warwick, yang berusia 64 tahun, ditangkap di Bandara Guangzhou pada bulan Juli 2014, ketika sabu Kristal hampir seberat 1,9 kilogram ditemukan di kopernya.

Keluarga John tak tahu bahwa pria lansia ini terperangkap dalam perdagangan narkoba internasional dan merahasiakan penangkapannya bahkan dari teman-teman terdekat mereka, sampai sekarang.

"Ayah saya telah ditangkap karena dicurigai menyembunyikan sabu 1899 gram yang disimpan dalam DVD player. Saya berkata, 'Tak mungkin, bukan ayah saya. Tak mungkin ia mempertaruhkan nyawanya hanya untuk tak lagi melihat anak-anak dan cucu-cucunya lagi. Bukan ayah saya,” ujar putri John, Amanda Davis.

John Warwick, 64 tahun, ditahan di Bandara Guangzhou pada bulan Juli 2014 setelah otoritas setempat menemukan sabu kristal di kopernya dan tak lama ia meninggal di sebuah rumah sakit di China.
John Warwick, 64 tahun, ditahan di Bandara Guangzhou pada bulan Juli 2014 setelah otoritas setempat menemukan sabu kristal di kopernya dan tak lama ia meninggal di sebuah rumah sakit di China.

John adalah orang yang dinilai paling mustahil menjadi kurir narkoba.

Pria 64 tahun ini telah menjadi pensiunan yang mengalami disabilitas selama satu dekade, sejak kesehatannya yang memburuk memaksanya untuk meninggalkan pekerjaan sebagai manajer keuangan di sebuah dealer mobil.

Ia nyaris tak bisa bergerak, buta pada satu matanya, memiliki diabetes Tipe-2 dan asam urat. Ia bergantung pada putrinya dan mantan istrinya, Laurel Warwick, untuk aktivitas sehari-hari.

"Kakinya menghitam. Ia menggunakan kursi dorong dan kadang-kadang kursi roda,” tutur Amanda.

John menjadi doyan membalas email ‘spam’ yang menawarkan uang besar dan petualangan ke segala tempat, selain -tentu saja- rumahnya di Gold Coast.

"Ia tergoda penipuan internet. Ia diberitahu kalau pria yang berurusan dengannya sedang sekarat karena kanker, dan ia bisa memiliki bisnis yang mengurusi ekspor-impor,” utara sang putri.

Amanda lantas menyambung, "Anda hanya tak menyangka ayah menjadi begitu mudah tertipu tapi jelas itu adalah cara mereka menariknya, menariknya untuk dijadikan umpan."

Email dari bulan Mei tahun lalu menunjukkan bagaimana John terpikat ke China oleh seseorang yang menggunakan nama alias "Lee Wang".

John pergi ke China dua kali, di sana ia berteman dengan seorang pria yang menyebut dirinya Dioura Mensah dan mengaku dari Ghana.

Pada perjalanan pertama, ia diberi sebuah DVD player dan paket pakaian untuk dibawa kembali ke Australia.

Keluarganya mengatakan, John memberitahu mereka bahwa ia telah memeriksa paket itu kalau-kalau ada narkoba.

John kemudian menduga Dioura Mensah memberinya DVD player lain pada perjalanan kedua.

"Dioura meminta saya untuk membawa DVD player kedua. Ia membeli sebuah tas hitam besar sehingga saya bisa menempatkan semua peralatan saya di dalamnya. DVD player itu disegel dalam plastik seperti sebelumnya, jadi saya mengemas pakaian saya di sekitarnya,” jelas John dalam sebuah rekaman kesaksian.

"Saya tak akan pergi ke bandara dan menaruh tas saya melewati bea cukai jika saya tahu ada narkoba di dalamnya," tambahnya.

Sakit dan meninggal di China

Pengacara bernama Dan Mori, yang telah membantu keluarga John melalui organisasinya yakni ‘Australians Detained Abroad’, mengatakan, para penipu menargetkan orang-orang yang kesepian atau putus asa.

"Itu semacam interaksi yang panjang: mereka membuatnya pergi, lalu mereka bertemu, dan pada akhirnya berkata, 'Apakah anda keberatan membawa DVD player ini kembali?',” ujarnya.

John lantas dirawat di sebuah rumah sakit polisi militer di Guangzhou. Saat dirawat di sana, sudah tak ada satu orangpun dari konsulat Australia yang mengunjungi John –walau sebelumnya sempat membesuk- meskipun pengacara dan keluarganya telah menyuarakan keprihatinan serius tentang kesehatan pria lansia tersebut.

Seorang juru bicara dari Departemen Luar Negeri Australia mengatakan, "Menjadi perhatian Konsulat bahwa John memiliki masalah kesehatan yang serius."

"Staf Konsuler mengunjunginya pada dua kesempatan. Dalam kunjungan terakhir, ia tak membicarakan tentang masalah kesehatan tertentu dan mengatakan kepada petugas konsuler bahwa ia merespon dengan baik terhadap pengobatan yang diberikan," kata juru bicara itu.

Ia menambahkan, "Sayangnya ia meninggal di rumah sakit penjara pada 2 September 2014."

Menurut laporan dari pihak berwenang di China, John meninggal akrena serangan jantung dan gagal pernafasan di Rumah Sakit Wujing, sebuah rumah sakit polisi China di Guangzhou.