Tersangka Simpatisan ISIS Bebas dengan Jaminan di Sydney
Seorang pria di Kota Sydney yang oleh polisi diduga merupakan simpatisan kelompok teroris ISIS telah dikabulkan permohonan jaminannya setelah hadir dalam persidangan dengan dakwaan kepemilikan amunisi.
Omar Ammouche, 33, ditangkap dalam operasi penggerebekan teroris di rumah sewa di Greenacre awal bulan ini.
Dia dituduh memiliki 50 selongsong peluru yang melanggar aturan larangan kepemilikan senjata tajam.
Rekan Ammouche, Mohammed Faytrouni, yang memiliki izin kepemilikan senjata memberikan kesaksian di Pengadilan Lokal Sydney Tengah mengatakan amunisi tersebut merupakan miliknya.
Polisi menduga Ammouche merupakan simpatisan ISIS karena polisi menemukan bendera dan pakaian bertuliskan ISIS di dalam kendaraan miliknya dalam operasi penggerebekan beberapa waktu lalu.
Jaksa penuntut di pengadilan mengatakan ancaman terorisme merupakan masalah yang memicu keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat.
Kuasa hukum, Ammouche mengatakan selongsong peluru tersebut bukan milik kliennya, namun temuan itu digunakan polisi untuk menjerat kliennya.
Hakim Magistrasi Les Mabbutt mengatakan pemilik dari selongsong peluru itu belum jelas dan karena beberapa pertimbangan kasus yang melibatkan Ammouche belum bisa dikategorikan sebagai pelanggaran terrorisme. Dan pada saat ini penuntutan kasus Ammouche belum kuat. Oleh karena itu pada akhirnya hakim magistrasi Les Mabbutt mengabulkan permohonan jaminannya.
"Saya tidak bisa menyimpulkan kalau faktor kepemilikan peluru itu sebagai satu-satunya hal yang harus saya pertimbangkan," katanya.
Dipersidangan juga terungkap panggilan telepon milik Ammouche telah diawasi petugas sejak bulan September lalu dan merupakan bagian dari investigasi terhadap dua warga Australia yang mengaku ingin pergi berjuang bersama kelompok teroris ISIS di luar negeri.
Kuasa hukum Ammouche, Adam Houda berbicara pada media di luar ruang pengadilan.
"Dia akan selalu mendapatkan jaminan, dia layak mendapatkan keadilan,"
"Penangkapan klien saya sangat memprihatinkan, dia dilecehkan dan diprovokasi untuk melakukan penyerangan didepan anak-anaknya sehingga anaknya menangis ketakutan pada saat ayahnya ditangkap,'
Sebelum ditangkap Ammouche bekerja sebagai tukang las dan merupakan tulang punggung keluarganya yang terdiri dari 5 anak dan seorang isterinya.
Kasus ini akan kembali disidangkan pada bulan Maret.