Tersangka Pembunuh Polisi Bali Jalani Rekonstruksi

Warga Australia Sara Connor dan pria asal Inggris David Taylor, yang dituduh membunuh polisi Bali Wayan Sudarsa sudah dibawa ke Pantai Kuta untuk menjalani rekonstruksi kejadian di hadapan media.

Keduanya sudah ditahan terpisah sejak tewasnya Wayan Sudarsa, yang ditemukan dengan 42 luka di tubuhnya di Pantai Kuta, termasuk di kepala dan leher . Ketika bertemu Connor dan Taylor berpelukan.

Taylor mencium kening Connor ketika mereka tiba di lokasi, dengan tangan diborgol, sekitar pukul 4 pagi waktu setempat, tepat dua minggu setelah tewasnya Wayann Sudarsa.

Kedua orang ini dibawa ke bibir pantai, sebelum kemudian dibawa mendekati jalan dimana Taylor dituduh pertama kali menanyai sang polisi mengenai tas Connor yang hilang.

Kapolda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto mengatakan bahwa bahwa ada bukti kuat bahwa Connor dan Taylor bersama-sama membunuh Sudarsa, meski Priyanto mengatakan bahwa pengacara mereka memiliki hak untuk membela bahwa wanita asal Australia tidak terlbat dalam pembunuhan.

Rekonstruksi berlangsung selama tiga jam.

Kapolresta Denpasar Hadi Purnomo mengatakan Connor membantu Taylor menyerang polisi yang sedang bertugas tersebut.

“Serangan paling mematikan adalah ketika David menggunakan botol bir memukul korban.” kata Purnomo.

“Pecahan botol yang digunakan pelaku untuk memukul korban berulang kali sehingga korban tidak berdaya.”

Hadi Purnomo mengatakan tindak kriminal ini diperburuk dengan ketika tertuduh pelaku membuang barang bukti dan juga mengamibil beberapa barang milik sang polisi.

Polisi mengatakan saksi mata mengatakan Connor dan Taylor berada di lokasi kejadian di hari peristiwa pembunuhan terjadi, dan Taylor sudah mengukuhkan bahwa mereka berada di sana.

Kapolresta juga mengatakan bercak darah ditemukan di dinding dan di handuk di kamar hotel Taylor.

Kartu kredit dan dompet milik Connor juga ditemukan di dekat lokasi kejadian.

Polisi telah melakukan pemeriksaan silang karena adanya keterangan berbeda mengenai apa yang terjadi malam itu dengan anggota tim pengacara Taylor mengatakan bahwa perbedaan keterangan memang akan muncul.

“Taylor juga ditanya mengenai sepatu korban. Dia mengambil sepatu korban namun dia lupa mengapa dia melakukan hal tersebut.” kata Haposan Sihombing, salah seorang pengacara Taylor.

“Dia juga ditanya mengenai Sara. Setelah mereka kembali ke Kudu Kath Inn, mereka membersihkan pakaian, dan dia melihat ada sedikit bercak darah di pakaian Sara,” katanya.

“Biasanya dalam pengalaman saya, ketika penyidik melakukan pemeriksaan silang terhadap tertuduh, biasanya karena ada pernyataan berbeda yang disampaikan mereka,” tambah Haposan.

Diterjemahkan pukul 10:31 AEST 31/8/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini