ABC

Ternak Domba Australia Diperlakukan Keji di Yordania

Ekspor ternak hidup Australia ke Timur Tengah kembali mendapat sorotan, setelah aktifis penyayang binatang Australia mengedarkan video rekaman yang menunjukan perlakuan keji terhadap domba asal Australia yang diekspor ke kawasan itu.

Rekaman video yang direkam awal bulan ini menjelang perayaan Idul Adha itu mencuatkan pertanyaan tentang pelaksanaan aturan baru mengenai kesejahteraan hewan pada 2011 lalu pasca kehebohan atas perlakukan terhadap ternak sapi Australia di rumah jagal di Indonesia .

Rekaman itu menunjukan domba-domba asal Australia dijual per ekor dan kemudian di sembelih di jalan-jalan, dalam satu kasus domba malah disembelih didalam rumah.

Beberapa dari domba itu  terlihat mati perlahan-lahan setelah dipotong lehernya. Bahkan tampak juga ada 4 orang yang berusaha menyembelih domba yang meronta-ronta.

Rekaman itu juga memperlihatkan domba-domba diseret paksa di satu kakinya dan kemudian ditaruh ditempat penjagalan.  Mereka disembelih disebelah domba lain. Terlihat juga domba yang dilempat dengan batu dan beberapa diantaranya diduduki oleh anak-anak. Ada juga penggalam gambar  yang menunjukan domba-domba dijejalkan di dalam sebuah mobil bahkan dimasukan kedalam bagasi.

Dari bentuk dan cap di telinga dipastikan domba-domba itu berasal dari peternakan di Australia, beberapa warga lokal kepada aktifis satwa membenarkan  domba-domba itu memang berasal dari Australia.

Gambar itu diambil selama perayaan Idul Adha dimana warga muslim merayakannya dengan menyembelih domba dan membagikan dagingnya kepada orang miskin atau yang membutuhkan.

Lyn White dari Animals Australia kepada program Lateline mengatakan selama dua hari melakukan perekaman video tersebut dia menyaksikan lebih dari 10 ribu hewan Australia di 32 lokasi dijual tanpa mengikuti ketentuan mengenai kesejahteraan hewan baru yang diberlakukan sejak 2011 lalu. Dia juga melihat domba Australia dijual di 26 tempat penjualan pada Juni lalu, dan hal ini  telah dilaporkan kepada Departemen Pertanian.

"Kami mendesak Departemen Pertanian menyelidiki temuan ini dan menganggapnya sebagai pelanggaran serius,” desaknya.

"Kegagalan ini merupakan tanggung jawab eksportir dan menurut saya sangat mengejutkan pemerintah dan industri ternak sendiri, yang sangat memahami adalah tindakan  penghinaan mutlak terhadap peraturan itu sangat bertentangan dengan kepentingan industri, apalagi untuk kepentingan binatang Australia. "

Setelah program Four Corners ABC menayangkan video situasi di rumah jagal hewan di Indonesia, pemerintah Australia memperkenalkan Sistem Kepastian Rantai Suplai Ekspor Ternak (ESCAS).

Aturan ini mewajibkan eksportir ternak hidup bertanggung jawab mengawasi perlakuan terhadap ternak mereka memang menjunjung perlakuan manusiawi terhadap binatang ternaknya sampai disembelih.

Ekportir membantah

Sementara itu ekportir domba ke kawasan Timur Tengah membantah tudingan ini.

Wellard, satu-satunya perusahaan di Australia yang mengekspor ternak hidup ke Jordania mengatakan pihaknya tidak mengekspour hewan-heran yang ditampilkan di video rekaman yanh ditayangkan

"Kami telah melihat cuplikan rekaman itu dan tidak ada satupun dari domba-domba itu milik kami," ucap perusahaan tersebut.

"Sebagai tambahan, setelah festival Idul Adha te;ah dilakukan audit ESCAS oleh aduditor independen dan laporan oleh tim besr yang kemudian diteruskan ke Jordania untuk  membantu mitra kami tetap ada tapi kesejahteraan hewan tetap terjaga.

Menteri Pertanian belum bisa dimintai k eterangan karena saat ini tengah menghadiri Konferensi eksportir ternak hidup. Direncanakan kementrian pertanian baru akan memberikan penjelasan resmi ke publik pada Kamis pagi.