ABC

Terluka Selama Lomba, Kuda Ini Disuntik Mati di Arena Melbourne Cup

Kuda Irlandia bernama ‘The Cliffsofmoher’ telah disuntik mati di arena Flemington setelah mengalami cedera di bahunya selama kejuaraan pacuan kuda Melbourne Cup.

Kuda itu menderita cedera di awal balapan dan jatuh dengan cepat di lapangan, gagal untuk mencapai garis finish. Di saat 23 kuda yang tersisa melewati pos, The Cliffsofmoher menerima bantuan medis sebelum dokter hewan memutuskan ia “tak bisa lagi diselamatkan”.

“Ini adalah insiden yang disayangkan yang jarang terjadi, padahal Victoria memiliki salah satu catatan keamanan terbaik di dunia pacuan kuda,” bunyi pernyataan Racing Victoria, penyelenggara Melbourne Cup.

“Simpati kami tujukan ke keluarga Coolmore dan Williams, pemilik The Cliffsofmoher, joki Ryan Moore, pelatih Aidan O’Brien dan stafnya yang merawat kuda itu dan sangat sedih atas kehilangan yang mereka rasakan.”

Pelatih kuda, Aidan O’Brien, mengatakan bahwa ia lega, karena joki Ryan Moore tidak terluka.

“Sayangnya hal ini bisa terjadi pada seekor kuda yang berkeliaran di lapangan,” katanya.

“Sangat menyedihkan. Itu bisa menjadi lebih buruk, Ryan [Moore] bisa saja jatuh darinya, seseorang bisa saja terluka parah.”

Berita itu memicu reaksi instan dan kemarahan dari organisasi perlindungan hewan dan pengunjuk rasa yang mengusung isu serupa.

Organisasi perlindungan hewan PETA mengeluarkan pernyataan yang menuntut penyelidikan atas kematian The Cliffsofmoher.

“Ia adalah yang terbaru dalam daftar panjang kuda-kuda mati. Cliffsofmoher terlihat sedang sangat gelisah sebelum lomba dimulai dan sekarang telah tewas setelah mengalami patah bahu kanan di Melbourne Cup,” tulis pernyataan itu.

“Sebelum mereka bahkan sudah dewasa, hewan seberat 500 kilogram ini dipaksa untuk balapan dengan kecepatan yang sangat tinggi sembari dicambuk dan didorong melewati batas mereka, bertumpu pada pergelangan kaki sekecil manusia.”

Kuda ini terluka di bahunya sebelum lomba.
Kuda ini terluka di bahunya sebelum lomba.

AAP: Dan Himbrechts

“Tentu saja, kuda banyak mati di acara pacuan kuda dengan level lebih rendah: selama periode pacuan tahun lalu, 119 dinyatakan mati di arena Australia antara bulan Agustus 2017 hingga Juli 2018 – itu sama dengan satu hewan setiap tiga hari.”

“Mereka mati karena serangan jantung, pendarahan, putus nadi, dan patah leher, kaki, atau panggul, dan itu tanpa menyebutkan ribuan kuda yang dibesarkan untuk industri yang tidak menyusun tingkatan dan ditinggalkan, diabaikan, atau dikirim ke pembantaian.” .

“Mengingat warga Australia membenci kekejaman terhadap hewan, memperingati hari di mana kuda-kuda mati di Melbourne Cup secara rutin pada dasarnya adalah tidak mencerminkan Australia. Sementara hari libur karena pacuan kuda ini memberi waktu istirahat bagi warga Australia, kuda-kuda justru terluka.”

Koalisi untuk Perlindungan Kuda Pacuan mengikuti melayangkan protes di Facebook.

“Saat baru berusia lima tahun, [The Cliffsofmoher] telah memenangi $ 1,7 juta (atau setara Rp 17 miliar) untuk pemiliknya. Hari ini ia mengalami patah pundak di Melbourne Cup dan tewas di lintasan,” tulis surat itu.

The Cliffsofmoher adalah kuda terbaru yang mati pada hari perlombaan Melbourne Cup dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyusul kuda lainnya yakni Verema (disuntik mati pada tahun 2013), Admire Rakti (menderita serangan jantung di kandangnya pada tahun 2014), Araldo (disuntik mti setelah patah kaki pasca lomba di tahun 2014), Red Cadeaux (disuntik mati dua minggu setelah jatuh pada tahun 2015) dan Regal Monarch (disuntik mati setelah jatuh dalam kejuaraan Race Four 2017).

Sebelumnya pada hari Selasa (6/11/2018) pagi, tanda pagar #NupToTheCup menjadi tren di Australia saat sejumlah unjuk rasa berlangsung serempak di seluruh wilayah negara itu.

Salah satu pengunjuk rasa, yang dipimpin oleh Koalisi untuk Perlindungan Kuda Pacuan dan bernama Protes dan Piknik Melbourne Cup, dipromosikan sebagai “cara yang hebat bagi mereka yang tidak ingin mendukung kekejaman terhadap hewan untuk tetap menikmati suasana perayaan”.

“Sementara mereka yang berada di arena pacuan kuda Flemington akan minum sampanye dan menikmati makanan ringan, peserta unjuk rasa ‘Nup to the Cup’ akan melakukan hal yang sama dan pada saat yang sama akan menarik perhatian ke kesulitan kuda pacuan yang tidak memiliki suara ,” bunyi sebuah postingan di situs Animals Australia.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.