ABC

Terlalu Banyak Siswa Regional Australia Masuk Universitas

Semakin banyak keluarga di Australia yang tinggal di daerah pedesaan yang mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah swasta berasrama di perkotaan, dimana anak nantinya akan melanjutkan pendidikan ke universitas.

Kebanyakan mengatakan alasan mereka mengirimkan anak-anak ke kota adalah guna memberikan mereka ‘kesempatan’ lebih besar.

Namun sekarang ada kajian mengenai pendidikan regional di Australia, dengan pertanyaan utama apakah tidak sebaiknya anak-anak dari pedesaan ini belajar di sekolah kejuruan untuk membangun pedesaan.

Profesor John Halsey dari Flinders University di Adelaide (Australia) adalah salah seorang yang ikut dalam tim yang dibentuk oleh pemerintah Australia untuk mengkaji pendidikan regional.

Kajian itu dibentuk awal tahun untuk mengkaji masalah apa ayng dihadapi para siswa yang tinggal di daerah pedesaan dan regional di Australia.

Jadi apakah para orang tua di pedesaan Australia sekarang lebih mementingkan anak-anak mereka untuk lulus universitas?

“Saya kira jawaban sejujurnya adalah ya. Prioritas utama dan status berkenaan dengan tamatan universitas sekarang mengalahkan jalur pendidikan lain yang sebenarnya juga sama manfaatnya.” kata Dr Halsey.

“Jalur masuk ke universitas memang punya nilai tinggi, harus jga tersedia dan bisa digunakan oleh anak-anak dari pedesaan, namun jalur pendidikan lain juga harus tersedia bagi mereka.”

Diperlukan lebih banyak pekerja berketrampilan

Sebagai bagian dari kajiannya, Dr Halsey sduah mengadakan berbagai forum di seluruh Australia, dan mengatakan masukan yang didapatnya dari pemilik usaha di kawasan regional adalah perlunya lebih banyak pekerja yang memiliki ketrampilan kejuruan.

“Bila Australia memiliki 100 persen warga dengan gelar sarjana, kecuali ada perubahan drastis, kita tidak akan memiliki orang yang cukup dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk kesejahteraan negeri ini.” kata Dr Halsey.

Sandy Cooke stands in front of sheep with his mother.
Sandy Cooke, 17 meninggalkan kelas 10 di kota untuk lanjut di Sekolah Pertanian di Cunderdin.

ABC News: Eliza Borrello

Dr Halsey juga mengatakan ketrampilan di bidang kejuruan akan membuat siswa yang berasal dari kawasan regional kembali ke daerah asal mereka.

Hal itulah yang dilakukan Sandy Cooke (17 tahun), yang memang ingin kembali ke rumah setelah beberapa tahun bersekolah di sekolah asrama di kota.

Remaja ini berasal dari Mollerin di Australia Barat, sekitar 276 km dari ibukota Perth, dimana Cooke menghabiskan tiga tahun sebelumnya bersekolah di Hale School.

Sekarang ini memutuskan berhenti karena merasa suka dengan pelajaran akademik di sekolah.

“Saya lebih suka mengerjakan hal-hal langsung, dari pada hanya duduk di bangku sekolah.” katanya.

Sandy meninggalkan sekolah asrama itu di akhir tahun 10, dan menyelesaikan pendidikan sekolah menengah di Sekolah Pertanian Australia Barat di Cunderlin.

Ibunya Cathy Cooke sepenuhnya mendukung keputusan putranya.

“Bersekolah di sekolah pertanian, mereka masih bisa ke universitas, mereka juga bisa kerja di bidang pertanian. Jadi terserah kepada anak-anak setelah di sana, jalur mana yang ingin mereka ambil.” kata Cooke.

Flinders University Emeritus Professor John Halsey gives a speech.
Professor John Halsey dari Flinders University di Adelaide adalah pakar pendidikan regional

ABC News: Eliza Borrello

Jumlah penduduk regional menurun

Tahun depan, Sandy akan memulai magang di bidang mesin diesel berat di Dalwallinu, sekitar 110 kilometer arah barat Mollerin.

“Ini akan memberikan ketrampilan yang bisa saya gunakan nantinya, dan saya bisa membawa ke pertanian kami untuk bisa memperbaiki peralatan.” katanya.

Luas ladang pertanian keluarga Cooke adalah sekitar 25 km, dan semakin bertambah besar karena keluarga lain menjual ladang mereka dan pindah ke tempat lain.

Sekarang ada lima rumah kosong di ladang pertanian tersebut, dan gudang gandum menjadi satu-satunya infrastruktur tersisa di kota Mollerin.

“Komunitas kami yang sudah kecil menjadi semakin kecil dengan adanya proses otomatis dan peralatan mesin yang lebih besar, jadi kami tetap menginginkan keluarga yang sudah ada di sini untuk tetap berada di sini.” kata Cathy Cooke.

“Kami ingin anak-anak kembali ke sini apapun mimpi mereka, entah mereka menekuni ilmu tanah atau menjalankan alat pertanian, kami ingin semuanya di sin. Kami tidak akan melakukan diskriminasi.”

Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini