Terkumpul Dana Rp2,6 Miliar Untuk Keluarga Korban Serangan Teroris di Barcelona

Warga Sydney, Jom Cadman berhasil melewati dengan baik operasi terakhirnya  pasca menjadi korban dalam serangan teroris di Barcelona yang menewaskan anak laki-lakinya. Demikian dikatakan oleh kerabatnya.

Julian Cadman, 7 tahun, merupakan satu dari 16 orang yang terbunuh saat sebuah van menabrak pejalan kaki di sebuah jalanan di Las Ramblas, Barcelona bulan lalu.

Pengemudi van  tersebut ditembak mati oleh polisi setelah dilakukan perburuan selama lima hari.

Ayah Julian, Andrew Cadman, tetap berada di samping istrinya di sebuah rumah sakit di  Spanyol. Jasad anak laki-laki itu belum dibawa kembali ke Australia.

Majikan sekaligus teman dari Andrew Cadman, Scott Bowman, mengatakan bahwa Jom Cadman [kondisinya] lebih baik namun masih tidak diperkenankan pulang ke Australia hingga bulan depan.

Sebuah pameran yang bertujuan untuk menggalang amal telah diselenggaraka di dekat sekolah taekwondo Julian, Prodigy Martial Arts di pinggiran barat laut Sydney di Seven Hills, pada hari Sabtu (2/9).

“Di kelas dia adalah anak yang bersemangat, selalu berusaha sebaik mungkin, dia benar-benar anak yang bahagia.”

Teman sekelas Salina Giannone mengatakan bahwa dia adalah “anak baik”.

“Jika Anda terjatuh, dia akan selalu pergi dan memberitahu seseorang untuk datang dan membantu Anda dan dia benar-benar anak kecil yang baik hati,” katanya.

Scott Bowman menjalankan kampanye ‘GoFundMe untuk Cadman’, untuk membantu biaya sementara mereka berada di Spanyol dan untuk membantu mereka membayar hipotek mereka.

“Saya tahu bahwa salah satu masalah terbesar mereka … adalah biaya hidup di NSW. Saya ingin hal itu menjadi masalah paling tidak [Andrew] saat dia pulang,” kata Bowman.

Kampanye tersebut telah berhasil mengumpulkan dana hampir $ 250.000 atau setara Rp2,6 miliar untuk sumbangan yang dijanjikan.

Scott Bowman mengatakan bahwa kemurahan hati masyarakat Australia sangat dirasakan oleh keluarga Cadman, yang telah pindah ke Australia dari Inggris empat tahun lalu.

“Mereka bukan jenis keluarga yang mudah meminta-minta dalam apapun sehingga mereka tidak sama sekali tidak menyangka dengan segala inisiatif untuk keluarga mereka di Australia, karenanya mereka kehilangan kata-kata,” katanya.

Diterjemahkan pada 3/9/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.