Terkumpul Dana Rp 500 Juta Untuk Bilboard Gadis Berhijab
Lebih dari 1000 orang sudah memberikan sumbangan bagi pendanaan iklan yang berisi dua gadis mengenakan hijab, setelah billboard Australia Day yang berisi foto mereka diturunkan setelah adanya protes.
Dana yang terkumpul sejauh ini sudah melebihi target awal yaitu $ 50 ribu (sekitar Rp 500 juta) dan sekarang diharapkan akan mencapai $ 100 ribu (sekitar Rp 1 miliar).
Billboard elektronik di Cranbourne, sekitar 52 km dari Melbourne CBD, merupakan bagian dari kampanye yang dilakukan oleh pemerintah negara bagian Victoria guna mempromosikan perayaan Australia Day yang akan dilangsungkan hari Kamis 26 Januari.
Billboard itu memuat gambar dua gadis mengenakan hijab, ketika mereka merayakan Australia Day tahun lalu.
“Ada beberapa protes, dan diantaranya ada yang sangat mengancam, yang ditujukan kepada QMS yang memasang billboard tersebut.” katanya.
Direktur kreatif perusahaan iklan Campaign Edge Dee Madigan sekarang mengadakan crowdfunding Go Fund Me, untuk memasang gambar kedua gadis tersebut dalam kampanye yang baru.
Madigan mengatakan ide pembuat billboard pengganti tersebut untuk menunjukkan kepada masyarakat banyak bahwa ‘kebanyakan warga Australia tidaklah bersikap rasis.”
“Saya betul-betul marah, ini adalah foto dua gadis muda Australia merayakan Australia Day.” katanya kepada ABC Radio Melbourne.
“Saya bisa merasakan apa yang dirasakan komunitas Muslim. Mereka akan dikecam bila merayakan, juga akan dikecam bila tidak merayakan.”
Di awal kampanya, Madigan berharap akan mendapatkan $ 50 ribu, namun target itu tercapai hanya dalam bilangan jam saja, sehingga sekarang targetnya dinaikkan jadi $100,000.
“Kami akan meneruskan ini, karena kalau kami memiliki cukup dana, kami akan memasang billboard di setiap kota.” kata Madigan lagi.
Masyarakat Islam ‘dalam ketakutan’
Hari Rabu, ketua Komisi Multikultur Victoria Helen Kapalos mengatakan rasisme yang dirasakan oleh masyarakat Islam di Australia saat ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan merasa betul ‘dalam suasana ketakutan.”
“Racisme itu seperti daur ulang, dan bentuk rasisme seperti sekarang ini bukanlah hal yang baru, dan belum pernah ditangani sebelumnya. Namun yang sekarang ini tampaknya akan terus berlanjut.” katanya.
Kelompok sayap kanan yang menentang kedatangan imigran ke Australia, The United Patriots Front, telah memasang gambar billboard tersebut di akun Facebook mereka, 13 Januari lalu, yang kemudian banyak dishare.
Kelompok ini memuat postingan lagi hari Selasa untuk memberikan informasi kepada pengikutnya bahwa billboard tersebut sudah diturunkan.
Kapalos mengatakan bahwa penurunan billboard itu mungkin seperti ‘kekalahan”, namun mereka yang merasa terancam harus diperhatikan dengan serius.
“Yang lebih memprihatinkan adalah kelompok sayap kanan ekstrim ini melihat ini sebagai kemenangan, tetapi menurut saya justru sebaliknya.”
Kapolos mengatakan komisi multikultur sekarang sedang merencanakan kampanye bertemakan “I’m an Australian Muslim, get over it” yang artinya “Saya warga muslim Australia, itu kenyatannya’ untuk mengatasi adanya ‘pandangan tertentu dan rasa tidak percaya.’
Diterjemahkan pukul 13:00 AEST 19/1/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini