ABC

Terdakwa Terorisme Asal Sydney Dipenjarakan dalam Kondisi Tak Manusiawi

Pengacara yang mewakili seorang perempuan asal Sydney, yang tengah menghadapi tuduhan terkait terorisme, mengatakan, histeria atas kata "terorisme" telah membuat kliennya dipenjarakan dalam kondisi yang tidak manusiawi.

Pengadilan Australia mendakwa Alo-Bridget Namoa -18 tahun- atas kepemilikan pisau berburu taktis dan dokumen yang ditulis dalam bahasa Arab, yang diduga merinci bagaimana proses pembuatan alat peledak rakitan.

Ia didakwa secara terpisah karena menolak untuk menjawab pertanyaan di Komisi Kriminal New South Wales tentang suaminya, Sameh Bayda, yang berusia 18 tahun, yang juga menghadapi tuduhan terorisme.

Pengadilan mendengar bahwa Namoa menderita "depresi dan kecemasan yang berkelanjutan" dan kemungkinan mengajukan jaminan dengan biaya yang lebih rendah karena menolak untuk menjawab pertanyaan polisi.

Pengacara Sophie Toomey mengatakan kepada pengadilan bahwa Namoa dirawat karena masalah kesehatan mental di sekolahnya, sebelum ia ditransfer ke sekolah khusus di mana ia "diamanatkan untuk dirawat di sekolah dan ditangani oleh psikolog independen".

Berbicara luar pengadilan, Sophie mengatakan, ia khawatir atas kesejahteraan kliennya.

"Ia sangat tertekan. Ia perempuan muda yang saat ini sedang kehilangan akses ke keluarganya, yang belum diizinkan oleh Polisi Federal untuk mengunjunginya di tahanan,” ungkapnya.

Sophie menggambarkan, "Ia sendirian di dalam sel, 23 jam sehari, dan ia hanya dilepaskan dari selnya untuk mendapatkan sinar matahari, Ia tidak memiliki akses kepada siapa pun -bahkan saya … Mereka belum mengizinkan saya untuk melihat klien saya dalam tahanan ."

Namoa muncul melalui tautan video dari penjara Silverwater dan mengenakan jumpsuit penjara berwarna oranye serta jilbab coklat ketika ia diantar ke ruangan dengan diborgol.

Ia menatap lantai selama sebagian besar waktu sidang.

Terdakwa sungguh ketakutan

"Segala sesuatu tentang cara mereka memperlakukan perempuan muda ini tak biasa. Dan tak sesuai kepentingan keadilan. Ia perempuan muda yang sangat, sangat ketakutan. Dan ada banyak orang didakwa dengan pelanggaran sangat serius yang tidak diperlakukan sepert Namoa," ungkap Sophie.

Namoa dituduh atas pelanggaran di negara bagian dan Persemakmuran. Pihak yudikatif di negeri kanguru mengajukan perintah penahanan atas tuduhan negara bagian, bila Namoa pada kemudian hari mengajukan jaminan atas tuduhan teror Persemakmuran.

Hakim memutuskan bahwa kedua aplikasi harus didengar bersama-sama.

Hal ini karena kasus tersebut disebutkan akan dibahas kembali di pengadilan pada tanggal 14 Maret.