ABC

Terancam Buta, Petinju Kelas Berat Australia Ini Putuskan Pensiun dari Ring

Petinju kelas berat asal Australia, Alex Leapai, telah mengumumkan masa pensiunnya setelah diperingatkan ia bisa mengalami kebutaan jika terus bertanding di ring tinju.

Ia menjadi petinju Australia pertama yang menantang gelar juara dunia kelas berat dalam 106 tahun ketika ia melawan Wladimir Klitschko dua tahun lalu, yang akhirnya kalah dengan KO 5 putaran.

"Saya tamat, saya pergi. Anda tak akan pernah melihat 'The Lionheart' di atas ring lagi," ujar petinju 36-tahun ini.

Seperti banyak atlet, tubuhnya menentukan jalan karirnya.

Ia menjalani operasi pada kedua mata setelah menantang Klitschko pada tahun 2014 dan menghadapi operasi lain setelah mengalami lebih banyak masalah dalam pertarungan terakhirnya melawan Manuel Charr di Rusia.

Alex mengatakan, ia berbicara dengan seorang spesialis yang mengatakan bahwa ia beresiko kehilangan penglihatan di mata kanannya jika ia terus bertarung.

"Jadi saya harus mempertahankannya dan ia mengatakan itu mungkin yang terakhir kalinya," tuturnya.

Pelatih dan manajer senior, Noel Thornberry, sepakat bahwa hal itu adalah langkah yang tepat bagi Alex.

"Ia adalah seorang ayah dari enam anak dan kesehatan lebih penting dari apa pun," sebutnya.

Ia menambahkan, "Semua uang di dunia, semua ketenaran tak akan membantu jika Anda berjalan hanya dengan tumit Anda."

‘Nama saya akan terdengar hingga 100 tahun ke depan’

Uang tak pernah menjadi pendorong untuk petinju kelas berat yang hanya ingin membuat sejarah di panggung dunia.

Alex mencapai tujuannya ketika ia memporak-porandakan petinju Rusia, Denis Boytsov, kemenangan terakhir dalam karirnya, untuk mendapatkan kesempatan bertarung menantang gelar juara dunia.

"Saya masih merasa bahwa nama saya akan bergema dalam 100 tahun ke depan. Orang-orang masih akan tahu Alex 'The Lionheart' Leapai," utara Alex.

Ia berangkat untuk menghadapi Klitschko dengan tujuan menempatkan tinju Australia dan Samoa di peta tinju dunia.

"Saya percaya Alex telah membuka jalan bagi banyak petinju kelas berat masa depan di Australia dan Samoa dan seluruh Pasifik selatan," aku Noel.

Meski ia kehilangan pertarungan terbesarnya, ia mengamankan tempat di buku rekor dunia.

"Dalam waktu yang tak terlalu lama ia akan berada di ‘Boxing Hall of Fame Australia’ sebagai salah satu atlet berprestasi besar di tinju," kata penulis tinju, Grantlee Kieza.

"Alex benar-benar merupakan ‘Cinderella Man’ dalam dunia tinju Australia, ia berangkat dari sopir truk untuk berjuang ke kejuaraan kelas berat dunia dalam beberapa bulan," sambungnya.

Untuk saat ini, Alex begitu senang karena ia akan bisa melihat anak-anaknya tumbuh.

"Saya harus melakukan apa yang benar dan sekarang keluarga saya benar-benar yang terpenting bagi saya dan saya ingin melihat anak-anak saya bermain sepak bola dan saya ingin melihat gadis-gadis saya pergi ke pesta dansa pertama mereka," harapnya.

Alex Leapai mencetak kemenangan 30 kali, 7 kekalahan dan 3 seri dalam 40 pertarungan profesional setelah melakukan debutnya di tahun 2004.