ABC

Tentara Australia selamat dari penembakan di Kabul

Seorang tentara Australia lolos dari maut dalam sebuah insiden penembakan di Kabul, Afghanistan, karena menggunakan rompi anti peluru kelas dunia.

Tentara itu tertembak di dadanya oleh tentara keamanan nasional Afghanistan di luar kota Kabul.

Angkatan Perang Australia (ADF) mengungkapkan anggotanya hanya mendapat luka kecil saja.

Peristiwa itu diketahui terjadi Sabtu (26/10) kemarin di sebuah lokasi dimana anggota Pasukan Bantuan Pertananan Internasional NATO memberikan pelatihan untuk tentara Afghanistan.

Insiden tersebut juga menyebabkan seorang tentara Selandia Baru terluka karena tembakan dan kedua korban kini sudah mendapatkan perawatan.

Belum diketahui apakah pihak penyerang ikut terluka atau tewas.

Kepala Pasukan Pertahanan Selandia Baru, Letnan Jenderal Rhys Jones, mengungkapkan detil peristiwa pada konferensi pers.

“Salah seorang instruktur di akademis angkatan Afghanistan akademi sedang melakukan tugas di lokasi yang berdekatan dengan unit Afghanistan," tutur Jones.

“Dia dikawal oleh dua orang anggota perlindungan dari Australia, selagi mereka kembali dari pertemuan itu, tanpa pemberitahuan dari tentara Afghan, seorang tentara Afghan menembaki mereka,” lanjutnya.

Menurut Jones, penyerang itu melepaskan tembakan lebih dulu dengan tiga tembakan.

“Hanya satu peluru saja yang kamu ketahui mengenai sasaran, tentara Australia lalu membalas tembakan yang mungkin membuatnya tewas,” jelasnya lagi.

Evakuasi langsung dilakukan sebelum keburu mengetahui apa yang terjadi dengan tentara Afganistan itu.

Sementara menyampaikan luka di kaki anggotanya, Letnan Jones, juga mengungkapkan luka-luka pada tentara Australia bisa saja jadi lebih buruk.

"Penilaian sementara ini diketahui beberapa pecahan peluru yang menghantam dada tentara Australia yang menggunakan rompi anti peluru, pelurunya hancur," ungkap Jones.

Beberapa pecahan peluru mengenai lengan tentara Australia, sedangkan pecahan lainnya mengenai kaki tentara Selandia Baru.

“Kami beruntung kedua prajurit Australia dan Selandia Baru mengenakan baju pelindung kelas dunia,” ujarnya lagi.

Letnan Jones menyatakan ada beragam alasan terjadinya serangan dari ‘orang dalam’ tentara Afghanistan.

"Beberapa diantaranya didorong alasan ideology. Ada beberapa pemberontak atau ekstrimis yang sengaja dengan tujuan mencari situasi untuk menembak beberapa pasukan koalisi,” nilai Jones.

Pejabat sementara Kepala Pasukan Pertahanan Australia, Air Marshal Mark Binskin, mengatakan respon cepat dari pasukan koalisi mencegah timbulnya luka serius.

Sebagian besar dari sekitar 87.000 tentara NATO pimpinan AS yang ditempatkan di Afghanistan dijadwalkan ditarik pada 2014.

Hingga kini, 15 personel prajurit Australia terluka di Afghanistan sepanjang 2013.