ABC

Tentara Australia Bersemangat Perang Karena Rompi Kulit Domba

Sebuah proyek peringatan seabad Hari ANZAC (25 April 2015) di Australia menyoroti kreativitas, kemurahan hati dan kasih sayang orang Australia yang mendukung para tentara pada Perang Dunia I.

Seorang tentara menulis surat kepada keluarganya di rumah, "Rasanya seperti bermandikan sinar matahari Australia."

Ini mungkin merupakan kesaksian paling nyata bagaimana rompi kulit domba yang dibagikan kepada setiap tentara Australia dalam perang 1914-18 itu menjadi pembangkit semangat.

John Gillam dan Yvonne Fletcher mendapati hal itu ketika meriset sebuah buku, Men in Sheepskin – The Centenary of the Digger's Vest, tentang bagaimana rompi itu membawa penghiburan bagi para tentara Australia ditengah musim dingin yang menusuk tulang Perang Dunia I.

Gillam mengatakan, lebih dari 100-ribu tentara dari berbagai negara mati kedinginan pada musim dingin 1916-17 – yang merupakan musim dingin terburuk di Eropa dalam kurun waktu 60 tahun.

Fletcher mengatakan, selama berhari-hari dan berminggu-minggu para tentara itu berdiri di dalam parit berlumpur dan akhirnya mati beku.

"Dalam sepucuk surat ke rumah pada Maret 1917, Prajurit Dudley Parker mengatakan, seringkali airnya begitu dalam sehingga ia perlu sepatu boot yang sampai ke pinggang," katanya.

Gurauan itu menunjukkan realita kelam yang dihadapi para tentara yang berperang jauh dari keluarga, di tempat yang asing dan dalam cuaca yang tidak bersahabat.

John Land, kurator dari Australian Army Infantry Museum di Lone Pine Barracks, Singleton, New South Wales, mengatakan, kurangnya pakaian hangat yang memadai mendorong komunitas-komunitas lokal untuk berbuat sesuatu.

Keluarga dan teman-teman dari para tentara Australia kemudian menggalang kegiatan merajut kaus kaki, syal dan penutup wajah, apa saja yang memberikan kehangatan.

Para produsen wol memberikan momentum dengan menyumbang setengah juta kulit domba.

Para broker wol mengumpulkannya, memroses, dan Palang Merah kemudian mengkoordinasi para relawan untuk menjahitnya.

Dan sekarang, kaitan nyata ANZAC antara pedalaman Australia dan medan tempur Eropa dirayakan dengan produksi dan penjualan rompi Diggers Vest menjelang peringatan seratus tahun pertempuran di Gallipoli, Turki.

Rompi-rompi itu dibuat oleh perusahaan keluarga Mortels Sheepskins di Hunter Valley, New South Wales, dan sebagian profitnya disalurkan ke Defence Care, sebuah organisasi amal yang mengurusi personil tentara dan keluarga mereka.

Tony Mortel mengatakan, ia merasa mendapat kehormatan bahwa perusahaan keluarganya menjadi bagian dari suatu proyek yang begitu berharga. Ia juga gembira bahwa salah-satu rompinya telah diberikan ke Australian Army Infantry Museum.