Tenaga Kerja dari Asia Dibutuhkan Australia Pada Musim Panen
Parlemen Wilayah Utara Australia mendukung upaya para petani di kawasan paling utara Australia untuk memperluas Program Pekerja Musiman. Program ini dianggap dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian.
Anggota partai Liberal, Gary Higgins mengatakan industri mangga di Australia Bagian Utara akan lebih maju jika pekerja dari Asia Tenggara, misalnya Vietnam, diperbolehkan untuk masuk. Higgins adalah juga seorang petani mangga.
Ia mengatakan industri mangga memerlukan solusi alternatif selain mempekerjakan para backpacker.
"Industri mangga telah bergantung pada para backpaker begitu lama dan ini membatasi kita untuk berkembang," tuturnya.
Petani telah menginvestasikan ribuan jam untuk melatih mereka. Tetapi para pekerja tersebut tidak kembali pada musim panen berikutnya, dan hal ini berlangsung terus-menerus.
"Jika kita bisa membuat persetujuan dengan negara-negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, dimana para pekerja yang telah dilatih bisa kembali setiap musimnya, hal ini akan membantu industri … untuk mengembangkan (bisnis)," jelas Higgins.
"Wilayah Utara Australia baru-baru ini membuat kesepakatan dengan Timor Timur, dan 20 orang telah bekerja di industri melon selama tiga minggu terakhir ini, sebagai bagian dari program Pemerintah Australia yang dikenal sebagai Program Pekerja Musiman."
Higgins mendorong rekan-rekan petani lain untuk memperluas program semacam ini, untuk mendapatkan tenaga kerja yang bisa mengembangkan industri mangga.
ABC Rural baru-baru ini berbicara dengan petani-petani di kawasan Top End yang khawatir tentang 'kekurangan tenaga kerja' untuk musim panen mangga tahun ini.
Para petani inilah yang pertama kali mengusulkan perluasan Program Pekerja Musiman ke Asia Tenggara.
Proposal ini segera mendapatkan dukungan dari asosiasi petani, AUSVEG.
"AUSVEG sangat mendukung usulan para petani di agar Pemerintah Federal mempertimbangkan perluasan Program Pekerja Musiman, dengan melibatkan negara-negara Asia Tenggara termasuk Thailand dan Vietnam," ujar Manager Urusan Publik AUSVEG, William Churchill.
"Kekurangan tenaga kerja bukan hanya masalah bagi mereka di bagian utara negeri ini, tetapi juga para petani Australia lainnya. Kami akan mendukung inisiatif yang bisa membuat petani lebih mudah mendapatkan tenaga kerja yang mereka butuhkan."
Program Pekerja Musiman telah berlangsung sejak tahun 2012.
Program ini telah memperbolehkan para petani untuk mempekerjakan orang-orang dari Kepulauan Pasifik dan Timor Leste, tetapi hanya pada saat mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan tenaga kerja lokal saat musim panen tiba.