ABC

Temukan Cara Untuk Menjaga Kesehatan Mental Anda

Di hari yang melelahkan, mungkin Anda berpikir untuk berendam di air panas dan bersantai. Mungkin juga ingin berolahraga. Saat Anda cemas dan depresi, sangatlah penting untuk memukan cara bersantai dan memfokuskan diri.

Bagi Bec McPherson, warga asal Bundaberg di Australia, seni menjadi salah satu cara bersantai.

Saat Bec masih kecil, ia harus berhadapan dengan penyakit fisiknya. Di masa remajanya kesehatan fisiknya membaik, tetapi berkembang menjadi penyakit mental.

"Menggambar adalah jenis melarikan diri saya dari depresi, dan itu membuat sesuatu negatif menjadi produktif," katanya.

Skip Facebook

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

Skip Facebook Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

FACEBOOK: Bexylum purple

“Saat menjalankan hari-hari yang baik, saya gembira dan ceria, jarang sekali.”
“Tapi saat alami hari-hari yang buru, saya sama sekali berbeda Saya tidak ingin berbicara, bahkan tidak ingin melihat orang. Saya tidak bisa melakukan kontak mata.”

Bec mengatakan dirinya semakin baik dalam mengenali tanda-tanda awal jika mulai mengalami tekanan, dan saat itu juga dia berhenti, terfokus, dan mulai menggambar.
“Jadi saya kenakan headphone dan mulai menggambar. Saya belajar untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk itu, jadi saya mendengarkan musik dan menggambar selama beberapa jam.”

Skip Facebook

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

Skip Facebook Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

FACEBOOK: Bexylum self potrait

“Bagi saya, gambar adalah seperti menulis catatan harian, hanya saja tidak semuanya rahasia, saya bisa melihat-lihatnya kembali dan merenungkan masa baik dan buruk.”
“Saya benci mengatakan ini, tapi hal ini lebih murah daripada mengikuti terapi, kecuali jika Anda jadi kecanduan dengan peralatan seni,” katanya sambil tertawa.
Sementara Bec menemukan seni sebagai pelampiasan yang positif, ia pernah menemukan cara lain untuk menangani penyakit mental.

“Ada pelampiasan yang baik dan buruk. Saya dulu pernah melampiaskan dengan hal buruk. Kadang-kadang saya punya masalah dengan menyakiti diri sendiri,” katanya.
“Sekarang saya mengenakan baju lengan panjang dan aku baru mulai menggulungnya, itu hanya bagian dari siapa saya sekarang.”
“Saya telah belajar, jangan menciptakan hal negatif dari yang negatif, tapi membuat hal positif.”

Manga memiliki dampak positif

Skip Instagram Post

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

INSTAGRAM: Inktober manga instagram

Setelah terpesona dengan animasi saat kanak-kanak, Bec yang punya nama Bex, memiliki keahlian dengan manga, komik gaya Jepang.
Ia akan membuka pameran pertamanya, dengan lebih dari 20 buah karyanya akan ditampilkan sebagai bagian dari ‘Crush Festival’, festival seni dan budaya di Bundaberg.
“Anda sering melihat manga di buku komik. Ada versi animasi disebut ‘anime’, misalnya Pokemon atau Sailor Moon,” katanya.
Sebuah workshop juga rencananya akan digelar sebagai bagian dari festival, untuk mengajarkan seni menggambar manga kepada orang lain. Hal yang berbeda saat [Bec] pernah menghadapi masa-masa suram.
“Bulan September tahun lalu adalah terakhir kalinya saya benar-benar mencoba bunuh diri,” katanya.
“Ini adalah hal yang memalukan bagi saya, tapi saya berusaha karena tidak mengalaminya.”

“Saya sudah melewati banyak hal, tidak bisa dikatakan, tapi sudah jauh dari apa yang dialami di bulan September lalu.”
“Sekarang saya mengajar, mencoba untuk menginspirasi orang, dulu hanya bisa membiarkannya menggerogoti saya dan saya merasa tidak ada artinya.”

"Saya ingin mendorong orang, bagaimana pun hal-hal terlihat buruk, tapi kita berarti bagi dunia ini."

Hewan sebagai terapi

Joan Jeffrey adalah perempuan lain yang tinggal di Bundaberg dan telah menemukan cara untuk menghadapi masa-masa sulit.
Joan telah menghabiskan hidupnya berjuang melawan penyakit mental, tapi saat ia menghadapi masa-masa sulit, maka kucing dan anjing adalah jawabannya, tentu karena cinta tulus pada keduanya.
“Saya punya anjing bernama ‘Queen of Sheba’ dan ia berarti bagi saya,” kata Joan.

“Binatang-binatang peliharaan saya tahu kapan saya sakit, dan mereka tahu untuk meninggalkan saya sendirian ketika saya sedang rewel.”

A close up photo of a woman and her small dog.
Joan dan anjingnya Queen of Sheba, yang telah menjaganya tetap positif.

Foto: ABC Wide Bay, Ross Kay.

Dia mengatakan kucing dan anjingnya telah memberikannya tujuannya, bahkan saat menghadapi hari-hari sulit, ia harus fokus untuk merawat mereka.
“Saya harus tetap positif karena mereka bergantung pada saya untuk memberinya makan dan menjaga mereka,” katanya.
“Jika saya tidak bangun saat mereka berharap saya bangun, mereka mulai menjatuhkan barang-barang.”
“Jika saya tidak mengajak [Queen of Sheba] untuk berjalan-jalan, maka ia berubah menjadi monster. Saya bahkan tidak mau membuka pintu, kecuali untuknya.”

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 13/10/2016 pada pukul 16:00 AEST dari artikel aslinya yang berbahasa Inggris.