Tempat Bersejarah dari PD II di PNG Dibuka Lagi Untuk Umum
Sebuah tempat bersejarah di Papua Nugini, lokasi dimana pesawat militer yang membawa petinggi militer Jepang Marsekal Isosoroku Yamamoto, yang menjadi arsitek utama serangan Jepang di Pearl Harbour di tahun 1942, dibuka lagi untuk umum setelah ditutup selama lima tahun.
Pesawat Yamamoto ditembak jatuh oleh pihak sekutu di tahun 1943, sehingga pesawat Mitsubishi G4M 'Betty' itu jatuh ke kawasan hutan lebat di kawasan otonom Bougainville di Papua Nugini.
Akses ke tempat tersebut yang terletak di desa Kokopo ditutup karena adanya perseteruan soal kepemilikan lahan antar suku yang bersaing.
Dan daerah tersebut baru-baru ini dibuka, dengan operator turis setempat berharap tahun ini, yang akan ditandai dengan 70 tahun berakhirnya Perang Pasifik – akan meningkatkan jumlah turis internasional.
"Pesawatnya masih ada di hutan tersebut. Namun saat ini, warga membuat kebun dekat dengan lokasi jatuhnya pesawat." kata John Bolsco, pemilik Bougainville Experience Tours, kepada Pacific Beat ABC dan menambahkan daerah sekitar sudah dibersihkan.
"Kami sudah mendapat banyak pertanyaan, banyak yang memesan tempat untuk melihat lokasi. Namun kebanyakan dari mereka belum memberi tanggal pasti kapan mereka akan datang."
Ketertarikan akan sejarah kehidupan Yamamato masih sangat besar, khususnya di kalangan para turis Jepang yang semakin banyak mengunjungi Pasifik untuk belajar lebih banyak mengenai sejarah militer negara tersebut.
"Bagi warga Jepang, ini adalah salah satu tempat paling bersejarah dari Perang Dunia ke-2." kata Bolsco.
Dia mengatakan bahwa para pengunjung tidak begitu perduli dengan lamanya waktu perjalanan untuk sampai ke lokasi ataupun keributan soal kepemilikan tanah di sana.
"Kami memiliki jaringan dengan warga setempat. Untuk melihat lokasi jatuhnya pesawat, kami memiliki koneksi dengan mereka, jadi setiap kali kami ingin ke sana, kami memberitahu bahwa kami akan datang, jadi warga di sana sudah bersiap-siap." kata Bolsco.
"Saya kira orang akan datang ke sini, dan tidak akan masalah dengan keamanan."
Yamamoto akan diingat atas perannya dalam serangan bunuh diri para pilot pesawat Jepang ke Pearl Harbour di tahun 1942 yang menewaskan 2400 warga Amerika Serikat dan lebih dari 1000 orang terluka.
Pesawat Yamamoto ditembak jatuh ketika petugas pemecah sandi Amerika Serikat menemukan bahwa dia berencana mengunjungi pasukan Jepang yang ditempatkan di Bougainville kala itu.