ABC

TB Hasanuddin: Abbott Keliru Tangani Isu Mata-mata

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, mengatakan Perdana Menteri Australia Tony Abbott salah menangani isu soal mata-mata yang tengah memanaskan hubungan kedua negara. Politisi PDI Perjuangan ini menilai respon Abbott kurang menunjukkan keahlian diplomasi.

Sebaliknya, TB Hasanuddin memuji tindakan pemerintah Indonesia dalam menangani isu ini. Ia menganggap respon Abbott tidak sesuai dengan standar yang diharapkan oleh Indonesia. 

Menurut Hasanuddin, harusnya ada respon yang lebih menunjukkan bahwa Australia adalah negara yang bersahabat dan tetangga yang baik. 

Bahkan, menurutnya, Abbott telah merusak kepercayaan Indonesia. "Ini prinsip dasar warga Asia. Sekali tidak setia, tidak dipercaya lagi," jelas Hasanuddin. 

Menurutnya Abbott seharusnya meminta maaf atas apa yang telah terjadi di masa lalu, dan hubungan antara kedua negara pun bisa membaik.

Sementara itu, Pemerintah Australia masih mempertimbangkan cara merespon terhadap permintaan Presiden SBY terkait pemberitaan tentang penyadapan ini. Komite Keamanan Nasional bertemu di ibukota Australia, Canberra, hari Kamis (21/11/2013), setelah Parlemen Australia mengakhiri masa sidang dua minggunya. 

Di hari yang sama, Abbott mengkonfirmasi telah menerima surat dari SBY meminta penjelasan. Namun, lagi-lagi, Abbott tidak meminta maaf. Alih-alih, ia menekankan akan berusaha untuk menguatkan hubungan dengan Jakarta.