ABC

Tari Sufi Asal Turki Meriahkan Peringatan 100 Tahun Gallipoli di Melbourne

Para penari Sema (Whirling Dervishes) yang mempesona asal Turki mengunjungi Australia untuk memperingati satu abad perang di Gallipolli sekaligus merayakan Tahun Kebudayaan Turki di Australia. 

Penari Sufi (Whirling Dervishes) telah melakukan pertunjukan tari tradisional ini selama berabad-abad.
Penari Sufi (Whirling Dervishes) telah melakukan pertunjukan tari tradisional ini selama berabad-abad.

Sebanyak 14 orang penari dan pemain musik sufi asal Turki tiba di Melbourne untuk melakukan pertunjukan yang menandai 100 tahun perdamaian antara kedua negara.

Ini merupakan kesempatan langka menyaksikan pertunjukan Tari Sufi secara langsung yang sudah mempesona dunia Barat dari generasi ke generasi.
 
Tarian Sema atau tari sufi ini dikenal dengan gerakan tari mereka yang berbeda yang sudah menjadi bagian dari tradisi warga Turki lebih dari 800 tahun.
 
Penari Sema (whirling dervish) bisa berputar lebih dari 45 menit dan bisa mencapai tingkat seperti kerasukan yang diyakini dapat membawa mereka lebih dekat dengan Tuhan.
 
Mithad Ozcakil, merupakan penari Sema generasi ketiga, mengatakan tarian ini tidak membuat pusing karena penari telah berlatih keras dan mendapatkan bantuan Illahi.
 
"Ini merupakan adalah pertanyaan yang sulit dijawab [mengapa kita tidak pusing], tapi kami memiliki beberapa program, bisa berlatih dua bulan atau enam bulan atau satu tahun," katanya.
 
"Tubuh kita menyesuaikan diri tapi selain itu, saya pikir ada beberapa unsur spiritualitas dalam ritual ini.
 
"Ayah saya juga datang ke Melbourne, dia memimpin rombongan kami,  Kakek saya juga penari Sema,  saudara saya, dia sekarang berusia 17 tahun. Ia juga Whirling Dervish. Jadi budaya ini hidup secara turun temurun di keluarga kami,"
 
Ozcakil mengatakan selama pertunjukan, para penari mengangkat tangan kanannya ke atas untuk menerima pemberian dari Tuhan, dan tangan kiri ke bawah untuk mendistribusikan karunia Tuhan itu kepada orang-orang.
 
Dalam setiap putaran, mereka melafalkan nama Tuhan  didalam hati mereka.
 
Ozcakil mengatakan Tarian Sema (Whirling Dervishes)  itu merupakan pilihan yang penting untuk menandai seratus tahun Pertempuran Gallipoli.
 
"2015 adalah Tahun Kebudayaan Turki di Australia, karena selama kurun waktu 100 tahun itu telah terjadi perdamaian dan persaudaraan antara kedua negara kita," katanya.
 
"Whirling Dervishes memainkan peran yang sangat penting di sini …. kita adalah pengikut [mistik Sufi] Rumi yang tinggal di Turki pada abad ke-13, dan dia adalah seorang nabi dan cendekiawan Muslim, dan filosofinya sangat  penuh dengan perdamaian dan toleransi.
 
"Toleransi merupakan bagian yang sangat penting dalam pesan perdamaian. Perdamaian diantara kedua negara hingga kini masih tercipta dan itu merupakan hal yang sangat penting,"
 
Tarian Sufi ini ditetapkan oleh sebagai salah satu karya agung warisan budaya lisan dan non bendawi dari kemanusiaan oleh UNESCO pada tahun 2008 lalu.
 
Para penari sufi (whirling dervishes) ini akan menggelar konser gratis di Melboune, Canberra dan Sydney.
 

Para penari sufi (Whirling Dervishes) melakukan latihan di gedung balaikita Melbourne.
Para penari sufi (Whirling Dervishes) melakukan latihan di gedung balaikita Melbourne.