Target Kurangi Kejadian Merokok di Kalangan Warga Pribumi Sulit Tercapai
Pemotongan anggaran untuk program penanganan perilaku merokok dikalangan warga pribumi pada tahun ini akan berkontribusi pada kematian usia dini dari warga pribumi perokok.
Program penanganan perilaku merokok di kalangan warga pribumi Australia setiap tahunnya menyedot anggaran hingga $65 juta per tahu.
Namun menurut Tom Calna anggaran tersebut akan dipotong sebesar $130 juta dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Itu berarti lebih dari sepertiga pendanaan program setiap tahunnya akan disunat.
Padahal prevalensi warga perokok pria dikalangan warga pribumi Australia masih cukup tinggi.
Tercatat pada tahun 1940, ada lebih dari 70 persen warga pria non pribumi Australia yang merokok.
Jumlah ini sempat menurun 20 persen, pasca pemberlakukan inisiatif program pencegahan perilaku merokok selama satu dekade dalam bentuk mulai dari kegiatan pemotongan iklan rokok sampai pengenalan kawasan bebas asap rokok.
Namun Calma mengatakan warga pribumi Australia telah ditinggalkan.
"Saat ini dalam populasi warga pribumi ada sekitar 42 persen yang merokok, jadi ada lebih dari dua kali lipat kejadian merokok dari seluruh populasi umumnya.
"Tapi di beberapa komunitas terpencil kita, kita tahu bahwa itu setinggi 70 persen."
Tingkat merokok yang tinggi tersebut memiliki implikasi yang signifikan bagi harapan hidup Pribumi Australia.
Padahal dalam laporan Komite Pengarah Kesenjangan, tahun lalu, seluruh negara bagian dan teritori telah sepakat dan bertekad untuk mengurangi penyakit kronis dengan mengurangi tingkat merokok.
Pada tahun 2010, Calma menjadi koordinator nasional program penanggulangan merokok bagi warga pribumi, didukung enam dari seluruh Australia menjalankan program anti-merokok menargetkan Pribumi Australia.
"Di Darwin,kita menghadapi situasi dimana salah satu tim utama kita yang normalnya bekerja dengan dibantu 6 staf, sekarang hanya memiliki2 staf saja. Dan mereka hanya bisa mengerjakan sepertiga dari apa yang biasanya mampu mereka lakukan,” tambahnya.
Sementara layanan lainnya juga mengalami situasi yang sama di seluruh Australia, Calma mengatakan pemotongan anggaran telah menyulitkan pemenuhan target penurunan prevalensi merokok di kalangan warga pribumi pada tahun 2018.
"Padahal tim-tim ini harus mendapatkan dukungan anggaran yang penuh agar bisa berfungsi secara maksimal, sehingga peluang meraih target pada 2018 menjadi semakin tidak mungkin saja,” ujarnya.
Menurutnya pengurangan informasi mengenai kebiasaan merokok akan berkontribusi pada kematian dini dikalangan warga pribumi Australia.
Namun juru bicara Kementerian Kesehatan, Fiona Nash mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus menekankan penanganan penyakit terkait tembakau dikalangan warga pribumi.
Ditambahkannya kajian ulang terhadap program-program yang tengah dijalankan akan memastikan adanya pendanaan langsung terhadap layanan yang akan mendorong pencapaian target tersebut.