ABC

Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK Didiskusikan di Melbourne

Tantangan yang akan dihadapi Pemerintahan Jokowi-JK sangat berat, terutama dalam mengakomodasikan aspirasi para pendukungnya ke dalam kebijakan populis. Jika perimbangan komposisi kursi di DPR RI yang dikuasai kubu Koalisi Merah Putih tidak mengalami perubahan, maka tantangannya akan semakin berat.

Demikian hal yang mengemuka dalam Diskusi Jokowi's Indonesia yang diselengarakan La Trobe University di Melbourne, Australia, Rabu (13/8/2014). Dua pakar Indonesia tampil dalam diskusi ini yaitu dosen La Trobe Dr Dirk Tomsa dan Dr David McRae dari Asia Institute University of Melbourne.

Salah seorang peserta mengemukakan kekhawatiran terhadap kemungkinan kubu Prabowo-Hatta akan merongrong jalannya pemerintahan Jokowi-JK selama lima tahun ke depan.

Namun menurut Dr McRae, masih harus ditunggu bagaimana dinamika politik terkait komposisi kursi di DPR RI. "Jika Partai Golkar pada akhirnya bergabung ke kubu Jokowi-JK, maka persoalannya akan berbeda," jelasnya.

Sementara Dr Tomsa menyatakan tidak yakin jika Prabowo akan melakukan upaya-upaya merongrong jalannya pemerintahan Jokowi-JK.

"Paling maksimal yang bisa dilakukan Prabowo adalah berharap Jokowi gagal menjalankan amanat rakyat sehingga dengan sendirinya Prabowo akan diuntungkan secara politik," paparnya.

Besarnya dukungan yang diraih Prabowo-Hatta pada kisaran angka 47 persen, menurut Dr McRae, merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Karena itu, dipastikan pemerintahan Jokowi-JK akan mendapat banyak tekanan untuk memenuhi janji-janjinya.

Dikatakan, upaya mewujudkan aspirasi masyarakat ke dalam kebijakan-kebijakan yang populis akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan Jokowi-JK.

"Misalnya, bagaimana mengakomodasikan kuatnya sentimen proteksionisme dalam bidang ekonomi ke dalam kebijakan," ujar Dr McRae.

Dikatakan, meskipun kubu Koalisi Merah Putih tetap solid dan tidak bergeser ke kubu Jokowi-JK, namun instrumen penting yang akan menentukan kelancaran jalannya pemerintahan ke depan adalah dukungan publik (popular support) yang begitu kuat.

 

Narasumber diskusi Dr Dave McRae (tengah) dan Dr Dirk Tomsa (kanan). (Foto: Farid M. Ibrahim/ABC)

Diskusi ini dilakukan sebagai bagian dari serial La Trobe Asia Seminar, dan dihadiri pemerhati dan kalangan akademisi termasuk sejumlah mahasiswa asal Indonesia.

Dwi Harsono, salah seorang peserta, mengatakan, faktor swing voters yang menentukan kemenangan Jokowi-JK dalam pilpres lalu, justru berpotensi menjadi kelompok penekan atas pemerintahan Jokowi-JK ke depan.

"Mereka justru akan banyak mengkritisi implementasi janji-janji politik yang disampaikan Jokowi-JK," katanya kepada wartawan ABC International Farid M. Ibrahim.