Taman Kakadu, Salah Satu Warisan Dunia di Australia Alami Kekeringan
Kakadu National Park telah menderita musim hujan terkering di lebih dari dua dekade, menurut ranger. Kondisi kering mempengaruhi tanaman dan hewan, sementara ahli iklim memprediksi beberapa daerah ditetapkan untuk memecahkan rekor curah hujan yang rendah.
Tingkat kadar air di Taman Nasional Kakadu sangat rendah.
Taman nasional di Kawasan Australia Utara ini terdaftar sebagai salah satu warisan dunia yang dilindungi.
Dari Oktober sampai akhir April, Kakadu seharusnya selalu dialiri oleh banyak air, sebagai sumber kehidupan aneka satwa dan tumbuhan-tumbuhan.
"Saya sudah di sini selama 22 tahun dan ini merupakan musim paling kering yang pernah saya alami," kata Calvin Murakami.
Calvin adalah salah satu penjaga taman nasional, sekaligus mengelola tanaman dan hewan. Profesi ini di Australia juga disebut sebagai ranger.
Permukaan air terlihat sudah mengalami penurunan dibanding biasanya.
Biasanya para rangers menggunakan sejenis perahu di musim hujan untuk bisa mencapai daerah-daerah yang sulit dicapai.
Menurut Calvin, kurangnya hujan akan mempengaruhi sejumlah hewan, salah satunya adalah angsa jenis magpie. Kurangnya air juga akan menyebabkan banyaknya gulma dan tanaman penganggu lainnya.
"Artinya jumlah angsa akan menurun," katanya.
"…mereka tidak dapat menyediakan cukup makanan untuk anak-anak dan diri mereka sendiri, untuk kemudian bisa bertahan ke musim berikutnya."
Tanaman jenis ‘water lily’ yang mengapung di perairan taman Kakadu
Calvin juga mengatakan para turis akan melihat sisi yang berbeda dari taman nasional Kakadu, jika dibandingkan di waktu yang sama pada tahun sebelumnya.
"Saya belum melihatnya benar-benar mengering, tapi apa yang akan terjadi [adalah] permukaan air lebih rendah," katanya.
Sementara itu, menurut Greg Browning, pakar iklim dari Biro Meteorologi Australia, El Nino menjadi penyebab kondisi kering di taman nasional Kakadu dan sekitarnya.
"Curah hujan di Kawasan Australia Utara khususnya benar-benar sudah rendah, banyak tempat hanya mengalami 50 persen dari angka rata-rata curah hujan di musim hujan seperti sekarang ini."
Musim hujan akan berakhir di bulan April ini dan para rangers mengatakan air biasanya akan mengering setelahnya.
Curah hujan di musim hujan tahun ini sangat rendah.