ABC

Takut Sniper, Senator Australia Diminta Tutup Jendela Ruang Kerja

Senator Australia dari Partai Hijau Richard Di Natale mengungkapkan, ia diminta untuk tidak membuka penutup jendela ruang kerjanya di gedung Parlemen Australia di Canberra. Alasannya, untuk menghindari risiko serangan penembak gelap.

Namun, permintaan petugas keamanan itu dinilai oleh Senator Di Natale sebagai "berlebihan".

Saat ini, pengamanan di gedung Parlemen Australia sedang ditingkatkan karena adanya kekhawatiran mendapat serangan teroris.

Pengamanan diambilalih oleh Kepolisian Federal Australia (AFP), yang bersenjata lengkap. Menurut Ketua DPR (House of Representatives) Bronwyn Bishop pihak berwajib meningkatkan pengamanan ini karena "adanya ancaman nyata."

Tapi Senator Di Natale menepis hal itu. "Apakah ini nyata? Apa benar ada ancaman serangan teroris di dalam masyarakat Australia?" katanya.

"Kami mendapat pemberitahuan di Parlemen Australia yang meminta untuk tidak membuka penutup jendela ruang kerja kami karena takut kemungkinan penembak gelap," ungkap Senator Di Natale.

Namun Senator lainnya, Bob Day, membantah adanya pemberitahuan semacam itu.

"Tidak ada yang menyampaikan ke saya untuk tidak membuka penutup jendela, jika benar, saya sepakat itu berlebihan," ujarnya.

Pengambilalihan pengamanan gedung parlemen oleh AFP dilakukan akhir pekan lalu.

Saat ini di gedung wakil rakyat itu, banyak petugas pengamanan bersenjata lengkap. Selain itu, petugas pengamanan yang tidak berseragam juga banyak tampak di sekitar parlemen.

"Salah satu masalah dengan gedung ini adalah, karena memang ia dirancang untuk memudahkan rakyat datang. Jadi banyak pintu masuknya. Anda juga bisa berjalan di atap gedung ini," jelas Bronwyn Bishop.