Tahun Lalu, 667 Hiu Tewas di Queensland Akibat Program Pengendalian

Sebanyak 667 hiu tewas dalam program pengendalian hiu di negara bagian Queensland, pada tahun lalu, namun kelompok konservasi mengatakan, tak ada bukti kuat bahwa program itu bekerja dengan baik.

Strategi negara bagian ini tak terlalu mengundang publisitas atau kontroversi bila dibanding program serupa di Australia Barat, namun para aktivis lingkungan menyebut, program di Queensland-lah yang paling keras se-Australia.

Queensland adalah satu-satunya tempat yang menggunakan jaring hiu dan barisan drum atau tabung besar.

Berdasarkan data Departemen Perikanan setempat, dalam 12 bulan hingga Agustus, sebanyak 667 hiu, termasuk spesies yang terancam punah seperti hiu putih dan hiu abu-abu, tercatat telah tewas.

Sekitar 100 lumba-lumba, kura-kura dan mamalia laut ‘dugong’, juga terbunuh secara tak sengaja.

Para aktivis lingkungan mengatakan, tak ada bukti bahwa membunuh binatang sebanyak itu mampu melindungi manusia. Namun Departemen Perikanan menyebut, keselamatan manusia adalah yang utama dan program ini, yang telah berjalan setengah abad, akan terus dilaksanakan.

Departemen Perikanan Queensland melihat program ini sebagai sebuah sukses karena hanya satu orang yang telah terbunuh oleh hiu dalam wilayah pantai terkontrol, sejak program ini diberlakukan.

Juru Bicara kelompok nelayan, Jeff Krause, mengatakan, Departemen Perikanan mencoba untuk mengurangi kematian yang tak diinginkan.

“Kami menggunakan alarm akustik di jaring-jaring untuk memperingatkan lumba-lumba dan paus, kami punya tim pertolongan laut di Gold, Sunshine, dan Mackay yang dilatih untuk melepaskan binatang yang terjaring,” jelasnya.

Ia menambahkan, banyak binatang yang tertangkap dalam program ini namun tak tewas.

Jaring hiu diperiksa tiap 2 hari sehingga binatang yang terjaring bisa dilepas dan 100% paus serta 93% kura-kura berhasil dilepas hidup-hidup pada tahun lalu.