ABC

Tahun 2050, Penderita Demensia di Australia Mencapai 1 Juta Orang

Jumlah warga Australia yang mengidap demensia diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2050 hingga mencapai hampir 1 juta orang.

Saat ini diperkirakan ada sekitar 380.000 warga Australia yang mengidap demensia. Namun peneliti dari Universitas Canberra memprediksi angka ini akan meningkat signifikan dalam kurun waktu 4 dekade mendatang.
 
Professor Laurie Brown dari Pusat Pemodelan Ekonomi dan Sosial Nasional, Universitas Canberra mengatakan angka tersebut hanya prediksi saja,  tapi akan dapat membantu pemerintah dan organisasi mengembangkan strategi untuk menghadapi penyakit ini.
 
"Skala dari situasi yang kita lihat dari proyeksi ini mungkin cukup mengejutkan orang-orang, tapi bukan itu alasan kami  mengembangkan proyeksi demografis ini," katanya.
 
"Tujuan utama proyeksi ini adalah hendak memastikan para pengambil keputusan dan penyedia layanan telah mendapat pemberitahuan terlebih dahulu sehingga bisa memastikan bahwa kita berada di jalur yang terbaik untuk memberikan perawatan bagi orang-orang yang akan membutuhkannya."
 
Professor Brown mengatakan jumlah warga Australia yang menderita demensia akan semakin meningkat seiring dengan menuanya penduduk Australia.
 
"Yang perlu kita lakukan adalah melihat proyeksi populasi, sehingga bisa terlihat bagaimana populasi Australia akan bertambah dan kebanyakan penduduk akan menua,” katanya.
 
"Kemudian kita memiliki informasi mengenai prevalensi demensia didalam populasi dan utamanya mengenai faktor-faktor resikonya,”
 
Menurut Professor Brown ada serangkaian faktor resiko yang berkaitan dengan jumlah penderita demensia.
 
"Beberapa diantara faktor resiko utama pemicu demensia sama dengan penyakit kardiovaskular,” katanya.
 
"Kegemukan di usia pertengahan adalah kunci utama bagi timbulkan demensia di usia lanjut. Tapi yang lebih penting adalah hal-hal seperti pendidikan, Anda beresiko dua kali lebih besar mengidap demensia jika meninggalkan bangku sekolah lebih cepat.
 
"Pendidikan dini dan belajar dan masa tumbuh kembang akan sangat mempengaruhi kehidupan di usia lanjut,”
 
Professor Brown mengatakan temuan ini akan membantu pemerintah dan organisasi lainnya untuk bisa lebih baik dalam menyusun strategi dan kebijakan untuk menyasar penyakit ini.
 
"Inilah yang hendak kami sasar – mengetahui berapa banyak orang yang akan menderita demensia, dimana mereka akan tinggal bagaimana kondisinya,” katanya.
 
"Karena mitra warga lansia atau anak-anak yang sudah dewasa umumnya anak perempuan akan menjadi orang yang merawat mereka nantinya,”
 
"Penting untuk mengetahui dimana tampaknya orang-orang itu akan tingga, sehingga kita bisa menginformasikan semua dari mulai perencanaan tata kota yang ramah untuk warga kota berusia lanjut dan mendukung keluarga untuk terlibat dalam merawat anggota keluarga mereka yang menderita demensia."