ABC

Sydney Open, Kesempatan Langka Kunjungi Bangunan Bersejarah di Sydney

Pada 2 November, jaringan museum, rumah dan taman bersejarah di Sydney, yakni ‘Sydney Living Museums’, akan memberi kesempatan bagi para warga lokal dan turis untuk mengunjungi sejumlah ruangan khusus yang sangat jarang dibuka untuk publik.

Dalam program bertajuk ‘Sydney Open’ ini, anda bisa mengakses ruangan yang mungkin tak bisa diakses pada hari-hari biasa, seperti kantor Lord Mayor Clover Moore, atau anda bisa duduk di kursi Ketua DPR Australia di gedung Parlemen.

“Semuanya adalah bangunan yang anda lewati begitu saja ketika berangkat kerja dan selalu berpikiran untuk mengunjunginya suatu hari. Padahal ketika kita bepergian saat liburan, kita sempatkan mengunjungi banyak bangunan,” ujar Asisten Direktur ‘Sydney Living Museums’, Caroline Butler-Bowdon.

Program ‘Sydney Open’ telah dilakukan sejak tahun 1997 dan membuka 50 bangunan di Sydney, yang biasanya terlarang untuk umum.

Untuk masuk ke sejumlah ruangan khusus dalam program ‘Sydney Open’ itu, pengunjung bisa membeli tiket ‘Focus Tour’ dan ‘City Pass’.

Tiket ‘City Pass’ bisa dibeli online atau dibeli di Museum Sydney, dalam jumlah terbatas, pada hari-H pelaksanaan program.

Sementara bagi para pemegang tiket “Focus Tours’, mereka akan diarahkan oleh arsitek, pemilik atau spesialis bangunan, dan jumlah tiket yang dijual sangat terbatas.

Gedung Bank Commonwealth di Jalan Martin Place No.50

Foto: Peter Bennetts

Fokus utama dari program ‘Sydney Open’ adalah sejumlah bangunan tua yang telah dipermak dan difungsikan kembali secara modern.

Gedung tua Bank Commonwealth yang terletak di jalan Martin Place nomor 50 adalah contoh klasik dari definisi di atas.

Bangunan tahun 1928 ini ditransformasi secara radikal menjadi markas global Bank Macquarie oleh firma arsitek ‘Johnson Pilton Walker’ (JPW).

Akrab bagi warga Australia dari kalangan usia tertentu, bangunan ini adalah model untuk kotak uang timah Bank Commonwealth yang terkenal, yang dibagikan kepada para pelajar.

Bank Macquarie telah mempertahankan banyak fitur arsitektur dan fitur dekoratif dari arsitek aslinya, namun di saat yang bersamaan juga merenovasi lantai atasnya menjadi ruangan kerja berkelas bintang-enam, dan berkonsep ramah lingkungan.

Selain mempertahankan sumber cahaya asli yang berasal dari sebagian besar bangunan, JPW memperkenalkan tangga internal pada dapur di setiap lantai, untuk mempromosikan "ketidaknyamanan fungsional" yang mendorong staf agar bergerak lebih banyak di sekitar bangunan.

Cahaya alami masuk ke bangunan dari jendela-jendela eksternal dan atap kubah-kaca yang baru.

Konservatorium Musik

702 ABC Sydney: John Donegan

Ratusan ribu orang, tiap minggunya, berkendara melewati bangunan bersejarah yang berada di antara Taman Botani Kerajaan dan Gedung Pemerintah di distrik bisnis Sydney.

Konservatorium Musik Sydney yang menyerupai kastil ini dibangun pada tahun 1817.

Bangunan rancangan Francis Greenway ini diubah menjadi gedung musik pada tahun 1915, dan lantas menjadi gedung konser berkelas dunia ‘Verbrugghen Hall’.

Konservatorium ini diperluas pada tahun 1996, mengembangkan lahan seluas 30.000 meter persegi di bawah Taman Botani Kerajaan.

Manajer Akademi Musik di Konservatorium Sydney, Justin Ankus, mengatakan ia bangga terhadap aspek modern dan kolonial di kampus ini.

“Ada beberapa fitur aristektur yang luar biasa di sini,” ujarnya.

Hal itu meliputi tangga suspensi dan sistem kedap suara untuk melindungi area tampil dari kereta komuter kota, yang berjalan melewati bagian tengah sayap modern.

Selama renovasi dan perluasan berlangsung, yang kemudian dibuka pada tahun 2000, banyak artefak kolonial digali dan dimasukkan di sayap modern.

Justin merasakan hal ini bermanfaat bagi para pelajar agar bisa bersentuhan dengan sejarah kolonial di Sydney.

“Publik bisa melihat betapa arsitek bagunan baru ini telah terintegrasi dengan semua aspeknya, sembari mendengar para siswa praktek musik,” sebutnya.