ABC

Syaraf Dari Cedera Sumsum Tulang Belakang Ada Yang Masih Berfungsi

Para peneliti di Australia mengatakan bahwa separuh dari pasien yang menderita cedera sumsum tulang belakang masih memiliki syaraf yang bisa mengirimkan pesan ke otak.

Dr Sylvia Gustin dari Lembaga Neuroscience Research Australia menggunakan scan MRI untuk merekam bagaimana 23 pasien yang memiliki cedera sumsum tulang belakang (spinal cord injury) masih bisa memberikan reaksi ketika jari kaki mereka disentuh.

Para ilmuwan terkejut bahwa pasien yang tidak merasakan adanya sentuhan tersebut, namun dari pemindaian di otak mereka menunjukkan adanya reaksi dari urat syaraf mereka.

“Kami menemukan dari pemindaian MRI, aktivitas di otak masih terdeteksi di 48 persen mereka yang sebelumnya sudah didiagnosa memiliki cedera sumsum tulang belakang lengkap.” kata Gustin.

“Ini berarti bahwa dugaan sebelumnya bahwa komunikasi dengan otak yang terganggu karena cedera, pesan itu masih diterima oleh otak.”

“Jadi ini merupakan terobososan dalam studi yang sangat menggembirakan.”

“Kemungkinan adanya perubahan bagi saya”

An infographic showing how messages are sent from the lower limbs to the brain.
Lima puluh persen mereka yang lumpuh karena cedera sumsum tulang belakang masih memiliki syaraf yang berfungsi.

Supplied: Neuroscience Research Australia

Tujuh tahun lalu, James Stanley (26 tahun) mengalami kecelakaan ketika sedang melakukan surfing.

“Saya melakukan gerakan seperti push up di papan selancar, yang menyebabkan tulang belakang saya terlalu meregang.”

“Selama sekitar satu sampai dua jam, pembengkakan itu semakin parah, dan menyebabkan paraplegia, syaraf tulang belakang tidak berfungsi lagi.”

“Ini cedera yang sebenarnya jarang terjadi.”

Hal tersebut membuatnya lumpuh dari bagian pusarnya ke bawah.

Stanley ikut ambil bagian dalam penelitian di Australia tersebut.

“Dalam penelitian ini, saya harus menjalani pemindaian MRI. Sylvia kemudian menggunakan garpu plastik untuk menekan jempol kaki saya, meskipun saya tidak bisa merasakannya, namun otak saya mencatat adanya sentuhan tersebut.” katanya.

Stanley mengatakan dia sangat senang dengan hasil penelitian tersebut.

"Mereka menemukan bahwa ketika mereka menekan jempol menggunakan garpu, otak mencatat adanya hubungan, adanya sentuhan." katanya.

“Ini hasil mengagumkan, karena tujuh tahun lalu, saya mendapat pemberitahuan, bahwa ketika kita sudah mengalami kelumpuhan total, tidak ada kemungkinan lain untuk membangun kekuatan di kaki atau merasakan apapun di kaki lagi.”

“Mendengar hal ini sangat menyenakgna, karena dengan perawatan yang berlanjut dan rehabilitasi, maka ada kemungkinan perubahan bagi saya.”

James, who lives with paraplegia, looks into the distance.
James mengalami cedera sumsum tulang belakang di tahun 2011 ketika melakukan surfing.

ABC News: John Gunn

Penemuan ini bisa membuka jalan bagi cara pengobatan baru

Dr Gustin mengatakan penemuan ini memberikan sedikit harapan baru bagi mereka yang sebelumnya sudah dinyatakan bahwa mereka tidak akan bisa berjalan lagi.

"Terobosan dari penelitian ini sangat penting untuk mengembangkan terapi dimana kita menyasarkan pada jaringan sensori yang ternyata masih bertahan." katanya.

Langkah berikutnya adalah mengembangkan perawatan guna memperkuat jaringan syaraf sensor, yang bisa berbentuk rangsangan terhadap otak.

Para peneliti juga menghendaki agar seluruh pasien yang mengalami cedera sumsum tulang belakang yang baru mendapatkan pemindaian MRI di bagian otak, untuk melihat bagian otak mana yang masih aktif.

Penelitian ini merupakan kerjasama antara Neuroscience Research Australia, Institut Penelitian Manajemen Rasa Sakit dan University of Sydney dan dipublikasikan di jurnal Human Brain Mapping.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini