ABC

Susu Unta Liar di Australia Akan Dijual Jadi Susu Formula Bayi

Satu-satunya pabrik susu unta di Australia Barat telah mengincar pasar susu formula bayi senilai AU$56 miliar. Jika berhasil, tidak hanya akan mendapatkan untung, tapi juga menyelesaikan masalah unta liar Australia.

KP susu unta liar

  • Susu unta mudah untuk dicerna dibandingkan susu sapi dan tidak mengandung zat penyebab alergi
  • Saat ini pabrik susu formula bayi yang menggunakan susu unta hanya ada di Dubai
  • Potensi ini dikembangkan untuk menanggulangi masalah jutaan ekor unta liar di Australia

Susu unta dijual seharga AU$25, atau sekitar Rp250 ribu per liter.

Satu-satunya produsen susu formula unta komersial di dunia saat ini berada di Dubai dengan harga di pasaran untuk 400 gram kaleng susu unta dijual seharga lebih dari sekitar Rp500 per kalengnya. Tapi di China harga susu unta kalengan ini bisa mencapai lebih dari Rp1 juta.

Perusahaan susu Good Earth Dairy, yang berada dua jam dari kota Perth, sudah melakukan percobaan terhadap 80 ekor unta dengan hasil 350 liter susu selama seminggu.

Lebih mudah dicerna

Perusahaan tersebut menghabiskan waktu lima tahun untuk mengembangkan rencana dan teknik dengan beberapa perusahaan susu lainnya agar dapat skala produksi dan memasuki pasar susu formula bayi global.

Good Earth bermaksud mengumpulkan dana hingga AU$1,2 juta dengan cara ‘crowdfunding’ ekuitas untuk menutupi biaya mengembangkan bisnis mereka dan akan mulai tercatat di bursa saham untuk publik awal 2021 mendatang.

Salah satu pendiri dan direktur Good Earth, Marcel Steingiesser, mengatakan setiap perusahaan susu akan menampung 1.600 unta untuk menghasilkan 300.000 kilogram susu bubuk per tahun.

Dairy Camels with handler
Diketahui ada lebih dari sejuta unta liar di Australia dan ini menjadi potensi untuk mengembangkan industri susu unta, terutama untuk susu formula bayi.

Foto: koleksi Good Earth Dairy

Perusahaan mengatakan nilai jual susu unta adalah sebagai produk yang mudah dicerna.

“Susu unta adalah satu-satunya susu yang tidak memiliki zat penyebab alergi yang bisa berdampak pada satu dari 10 orang Australia seperti di susu sapi dan kambing,” katanya.

“Zat penyebab alergi itu tidak ditemukan dalam susu ibu kita atau atau susu unta.”

Susu unta untuk semua orang

Biaya produksi susu unta cukup tinggi, yakni hampir Rp120.000 untuk menghasilkan satu liter saja, tetapi Good Earth mengatakan dapat menurunkannya menjadi kurang dari Rp15.000 per liter, sehingga tidak akan hanya membidik pasar tertentu saja.

“Tujuan kami bukanlah untuk menjual minuman dengan harga yang sangat mahal, tapi dapat dipasarkan dengan harga yang jauh lebih terjangkau, sehingga semua orang Australia dapat membelinya, karena minuman ini sangat bergizi dan baik untuk kita,” jelas Marcel.

Konsultan susu di Australia, Steve Hossen mengatakan seperti halnya pasar susu segar, pasar susu formula bayi juga terbagi dalam beberapa kategori, seperti susu hewan, susu alternatif dari nabati.

Tapi ia mempertanyakan kebijakan untuk memasarkan produk bernilai tinggi dari susu unta.

“Jika Anda memiliki produk yang dijual dengan harga 10 atau 15 kali lipat dari harga pesaing dominan, bagi saya, upaya yang akan dilakukan adalah mengetahui jika 10 atau 15 kali harga premium ini bisa diturunkan, tapi tetap melakukan yang terbaik untuk melindunginya.”

Unta liar dijinakkan

Sulit untuk menentukan berapa banyak unta liar yang saat ini hidup di Australia.

Sepuluh tahun lalu, rencana nasional untuk menanggulangi unta liar memperkirakan ada lebih dari satu juta unta yang berkeliaran di alam liar Australia.

Marcel mengatakan Good Earth Dairy berencana untuk memanfaatkan unta liar ini menjadi hewan penghasil susu dengan waktu dan tenaga yang minimal.

“Ini memungkinkan kita untuk membawa unta liar ke tempat pemerahan susu,” katanya.

“Secara tradisional akan sangat sulit dan kami telah meminta perusahaan susu kecil lainnya untuk dimintai bantuan guna membantu mereka memerah susu unta.”

“Karena banyak unta yang hanya akan duduk atau tidak bergerak, karena mereka adalah hewan liar dan tidak ingin diperah susunya,” ujar Marcel.

Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan Western Australia Country Hour.