ABC

Survei Oposisi Australia Kini Ungguli Koalisi

Polling pertama yang diadakan sejak pemilu Australia tanggal 7 September lalu menunjukkan, pihak Partai Buruh yang beroposisi kini mengungguli Partai Koalisi yang berkuasa. Hasil ini dinilai mengejutkan, karena biasanya partai pemerintah akan unggul di tahun pertama berkuasa.

Partai Buruh kini memimpin sebanyak empat poin dalam polling yang diadakan oleh Fairfax-Nielsen, yang menghitung jumlah suara yang diterima dua partai besar: Partai Buruh dan Partai Liberal-Nasional. 

Peneliti survei ini, John Stirton, mengatakan angka ini mengejutkan, karena biasanya pemerintah menempati posisi yang cukup kuat dalam polling saat menjalani tahun pertama mereka. 

"Ini hasil yang mengejutkan, dan menurut saya dalam kasus ini, sebaiknya kita tunggu dan lihat apakah ini dikonfirmasi oleh polling selanjutnya," jelasnya kepada ABC.

Sistem preferensi menggunakan dua jenis suara atau dukungan, yaitu dukungan primer, yang didapat oleh sebuah partai bila menjadi pilihan pertama seorang pemberi suara, atau dukungan preferensi, yang didapat bila menjadi pilihan kedua, ketiga dan seterusnya.  

Dukungan primer terhadap Partai Buruh meningkat empat poin menjadi 37 persen, sementara dukungan terhadap Koalisi, sebelum ditambah dukungan dari preferensi, turun lima poin menjadi 41 persen. 

Namun, polling Fairfax-Nielsen ini juga menunjukkan Perdana Menteri Tony Abbott menempati posisi lebih tinggi dibanding Bill Shorten dari Partai Buruh sebagai Perdana Menteri, dengan perbandingan 49 banding 41 persen. 

Sebanyak 47 persen responden menyetujui kinerja Abbott sebagai perdana menteri, sementar 46 persen tidak setuju. 

Menurut Stirton, banyaknya responden yang tidak menunjukkan kinerja Abbott mendukung teori bahwa para pemberi suara ingin mengenyahkan partai Buruh. 

"Alasan utama perubahan pemerintahan adalah karena para pemberi suara tidak menyukai partai Buruh, mereka tidak mau Rudd, mereka tidak mau Gillard," jelasnya, menunjuk pada mantan perdana menteri dari Partai Buruh: Kevin Rudd dan Julia Gillard. 

"Dan ada keengganan untuk mendukung Koalisi [Nasional-Liberal] – dan Tony Abbott adalah pemimpin oposisi yang paling tidak populer yang pernah dipilih untuk menjabat jadi perdana menteri," lanjut Stirton. 

Polling dilakukan dari hari Kamis (21/11/2013) hingga Sabtu pekan lalu dan memiliki margin error 2,6 persen. 

Menteri Imigrasi Scott Morrison kepada ABC menjelaskan bahwa pemerintah hanya tertarik menerapkan kebijakan-kebijakannya. 

"Kita mencapai penurunan hampir 80 persen dalam kedatangan ilegal menggunakan perahuke Australia, dan itulah cara mengukur kesuksesan kami; apakah kami menghentikan perahu?" jelasnya,

"Seluruh kebijakan kami dalam bidang perlindungan perbatasan dirancang untuk menghentikan datangnya perahu. Itulah fokus utama saya. Itu yang ingin saya capai untuk masyarakat Australia, dan saya percaya bahwa itulah yang akan digunakan untuk menilai pemerintah saat pemilu selanjutnya diadakan," katanya.