ABC

Sumbangsih Australia bagi Kesehatan Mental Global

Bersama dengan mitra internasional, Australia berusaha menghadirkan pendekatan inovatif untuk menangani masalah kesehatan mental di dunia. Berikut beberapa tokoh di balik inisiatif tersebut.

Profesor Kathy Griffiths – Institut Nasional Kesehatan Mental

Profesor Kathy Griffiths bersama timnya di Universitas Nasional Australia berhasil mengembangkan serangkaian alat yang bisa membantu mengatasi masalah kesehatan mental secara online. Kini alat mereka terus berkembang penggunaannya di dunia, meskipun pada awalnya dianggap skeptis.

Progam online untuk mengatasi gangguan kesehatan mental ini pertama kali dikembangkan tahun 1990 dan tergolong yang pertama di dunia.

Professor Kathy Griffiths demonstrates e-hub's suite of programs.

"Saat ini kami menyediakan semacam  pusat kegiatan di internet, layanan menolong diri sendiri (self-help) online global bagi penderita depresi dan kecemasan . setiap tahun layanan kami diakses oleh cukup banyak orang dari seluruh dunia. “

Misalnya saja salah satu fitur layanan mereka yakni MoodGYM sudah diakses oleh sekitar 800 ribu pengguna terdaftar dari 222 negara di dunia.

Pengguna layanan ini juga mencakup warga yang tinggal di daerah terpencil atau penduduk di negara yang sulit mendapatkan akses layanan kesehatan mental.

Dan karena bersifat bebas biaya, maka diharapkan program ini juga dapat mengatasi kesenjangan dalam pengobatan gangguan mental.

Hanya sepertiga dari penderita gangguan kesehatan mental yang menerima pengobatan professional,” katanya. Selain itu juga stigma terhadap penderita gangguan metal juga masih menjadi kendala.

Profesor Griffiths mengatakan,” melalui program ini menurut saya Australia sudah memberikan kontribusi penting pada dunia.

Dari riset yang mereka lakukan diketahui perilaku menolong diri sendiri atau self-help menunjukan program self-help kita efektif mengurangi depresi dan kecemasan, juga bisa mengurangi stigma dan meningkatkan pengetahuan  mengenai kondisi ini.

Dr Erminia Colucci – Unit Kesehatan Mental dan Kebudayaan Global, Univeritas Melbourne

Film dokumenter garapan Dr Erminia Colucci berjudul Breaking the Chain’ bercerita mengenai praktek pasung di Propinsi Jawa Barat.

“Pasung merupakan praktek mengikat fisik penderita gangguan mental. Jadi ketika ada seorang penderita gangguan mental pihak keluarga maupun masyarakat di sekitarnya biasanya mengikat fisik mereka dengan berbagai bentuk rantai untuk akhirnya dikurung.

Psikolog dan peneliti ini membuat film dokumentasi ini untuk mendokumentasikan program  pemerintah Indonesia bertajuk ‘Bebas Pemasungan’ yang melibatkan advokasi dari kelompok pegiat hak asasi manusia, pendidikan kesehatan mental dan pelatihan bersama pakar kesehatan mental profesional.

Erminia _breakingchain

“Tidak ada solusi yang mudah. Ini juga merupakan pilihan yang sulit bagi keluarga untuk memasung anggota keluarga mereka, karena kurangnya pemahaman mengenai kesehatan mental dan kurangnya sumber daya untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Dr Colucci.

"Biasanya keluarga yang melakukan pemasungan memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan miskin. Jadi saya hanya ingin masyarakat itu mengerti beginilah konteks dari pemasungan yang terjadi,” katanya.

Riset yang dilakukan Dr.  Colucci juga melihat masalah kesehatan mental dari perspektif hak asasi manusia dan keadilan sosial.

Fokus risetnya adalah memahami kasus bunuh diri dan upaya pencegahan bunuh diri di kebudayaan berbeda terutama di kawasan Asia-Pasifik.

“Bunuh diri merupakan penyebab terbesar  kasus kematian di dunia. Dan kita tahu kalau itu juga menjadi penyebab kematian anak-anak muda di kawasan Asia Pasifik. Kita tahu jumlah warga yang meninggal akibat bunuh diri itu akan jauh lebih banyak ketimbang kematian akibat pembunuhan dan perang.

“Bunuh diri bukan hanya mencakup masalah kesehatan mental seperti yang diduga banyak orang. Ada juga isu mengenai keterbelakangan sosial dan juga keadilan sosial serta hak yang harus diatasi secara bersamaan’,” katanya.

“Australia memiliki program pencegahan  bunuh diri sejak tahun 90-an. Dan itu hanya terjadi di negara-negara maju sementara di kawasan Asia Pasifik mayoritas tidak punya program nasional yang berarti tidak ada strategi nasional yang berusaha mengatasi dan menangani masalah ini. Sehingga biasanya ada insiatif namun tidak saling terhubung dengan baik. Hanya sedikit sekali anggaran yang disediakan untuk kegiatan pencegahan bunuh diri.

mental_chee group

Professor Chee Ng – Kesehatan Mental Asia-Australia 

Profesor Chee Ng mengatakan sistem kesehatan mental di china mengalami modernisasi yang cepat sebagai negara berusaha untuk menangani beban masyarakat yang besar.

"China memiliki populasi 1,3 miliar, dan memiliki beberapa tingkat tertinggi masalah yang berkaitan kesehatan mental. 

"Dalam satu studi tertentu dalam jurnal bergengsi The Lancet diperkirakan ada 173 juta orang di China menderita bentuk gangguan mental, dimana sekitar 16 juta diantaran menderita penyakit mental berat dan 9 juta menderita demensia. Yang mengherankan, lebih dari 90 persen dari mereka tidak menerima pengobatan apapun.

"Ini merupakan suatu tantangan besar bagi China untuk mengatasi beban kesehatan mental di negaranya."

Kesehatan Mental Asia-Australia, merupakan konsorsium yang melibatkan Fakultas Psikologi Universitas Melbourne, Asialink, dan St. Vincent Kesehatan, yang bekerjasama dengan sejumlah  organisasi mitra di seluruh Asia Pasifik untuk membantu meningkatkan penelitian, pelatihan dan hasil kesehatan mental. 

Tahun ini juga diluncurkan Riset dan Pelatihan Psikologi Universitas Melburne – Universitas Peking.

"Tujuan dari didirikannya pusat bersama ini adalah untuk mempertemukan penelitian dan akademisi dari kedua lembaga di Australia dan China untuk saling bekerjasama dalam  melakukan penelitian dan pelatihan di semua bidang yang berbeda dari kesehatan mental," kata Profesor Chee.

Pusat kerjasama ini akan difokuskan pada riset dan pelatihan mengenai ilmu saraf, genetika, neuro-imaging, epidemiologi, penelitian berbasis masyarakat serta pelayanan kesehatan dan evaluasi.

Pusat ini juga berencana melakukan pelatihan bersama sekitar 50 mahasiswa PhD selama sepuluh tahun ke depan, untuk meningkatkan kapasitas penelitian dan pelatihan dari kedua lembaga. Selain itu juga sebagai wadah bagi mahasiswa China di Australia untuk lebih memahami persoalan kesehatan mental utama di Asia dan Australia.

"Australia menjadi lebih multikultural, kita juga perlu membangun kapasitas dan kemampuan kami untuk memenuhi kebutuhan budaya yang berbeda dari pasien yang kami hadapi di China dimana mereka memiliki masalah kesehatan mental yang berasal dari kelompok etnis dan budaya yang berbeda, dan juga para pendatang baru. Jadi sebenarnya kita tidak hanya meningkatkan pengetahuan kita, tetapi juga membangun kemampuan kita sendiri untuk lebih focus ke Asia dan lebih peka terhadap masalah di Asia.

mental anushka patel

Professor Anushka Patel – Insttitut George untuk Kesehatan Mental

Inisiatif Kesehatan bernama SMART ini memberikan dukungan kepada petugas kesehatan yang memberikan layanan penting melalui media telepon selular. SMART yang merupakan kependekan dari Peninjauan, Rujukan dan Perawatan Kesehatan Sistematis (Systematic Medis Appraisal, Rujukan dan Perawatan) ini dimulai di Australia untuk membantu dokter memeriksa dan menangani pasien risiko pada pasien penyakit kardiovaskular, tetapi versi  modifikasi dari sistem ini  sekarang sedang diluncurkan di Cina, Inggris dan tengah di evaluasi di masyarakat pedesaan di India.

Profesor Anushka Patel mengatakan tingkat bunuh diri di komunitas pedesaan di India termasuk yang tertinggi di dunia, dan diperkirakan merupakan penyebab utama dari sekitar 5%  kematian pada kelompok warga dewasa secara keseluruhan. 

Masalah gangguan kesehatan mental utama yang sering ditangani adalah kecemasan dan depresi, tetapi masih sedikit yang diketahui mengenai bagaimana umumnya kondisi ini dan sebagian besar penderitanya tidak mendapatkan perawatan. 

"India memiliki sebagian kecil dari jumlah pekerja kesehatan mental dibandingkan negara seperti Australia,” katanya.

 "Secara keseluruhan, ada 0,3 psikiater dan 0,05 psikolog per 100.000 penduduk di India dan sebagian besar para profesional berada dan bekerja di masyarakat perkotaan. Dengan demikian, di pedesaan India, kesehatan mental hampir tidak ada.

"SMART Kesehatan Mental di India, memberikan dukungan keputusan bagi petugas kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi orang-orang yang cenderung memiliki gangguan mental yang umum dan merujuk mereka ke dokter kesehatan primer. Semua dukungan ini disediakan melalui platform mobile yang juga bertindak sebagai catatan medis elektronik umum dan memungkinkan pemantauan kualitas perawatan yang diberikan. 

"Tim kami kurang fokus pada cara-cara baru untuk mengobati penyakit umum. Sebaliknya, kita fokus pada pengembangan dan mengevaluasi model perawatan yang inovatif dan terjangkau yang dapat menghadirkan bukti kalau perawatan itu layak dan memberikan hasil bagi orang orang-orang yang paling membutuhkannya. "

Profesor Patel mengatakan bahwa sementara isu-isu kesehatan mental bersifat universal, cara mereka mewujudkan dan stigma yang terkait dapat s sangat bervariasi antara budaya. 

"Stigma adalah masalah tertentu di India dan intervensi yang sedang kami kembangkan dan evaluasi di India memiliki komponen utama yang berfokus pada upaya mengurangi stigma tersebut di kalangan masyarakat pedesaan. 

"Australia memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan kapasitas penelitian di daerah-daerah di dunia di mana jumlah  peneliti yang  berpengalaman masih terbatas."