Subsidi Pengobatan Bisa Singkirkan Hepatitis C dari Australia dalam 10 Tahun
Beberapa ahli kesehatan top di Australia mengatakan, ada kesempatan yang realistis bahwa hepatitis C akan hilang dalam beberapa tahun ke depan karena subsidi obat baru.
Obat baru itu telah disubsidi untuk publik di bawah Skema Manfaat Farmasi sejak 1 Maret, membuat para ahli terkemuka berpikir bahwa hepatitis C bisa dihapuskan dalam beberapa tahun.
Obat anti-viral yang bertindak langsung ini lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada pengobatan sebelumnya.
"Kami punya obat yang sangat baik yang bisa menyembuhkan orang. Australia memiliki kemampuan untuk menghilangkan ini sebagai ancaman kesehatan masyarakat selama 10 sampai 15 tahun mendatang,” kata Profesor Margaret Hellard dari Institut Burnet Melbourne.
"Kami siap untuk menunjukkan kepemimpinan yang nyata secara global," sambungnya.
Lebih dari 200.000 orang di Australia terkena virus yang ditularkan melalui darah ini. Virus ini menyerang hati, menyebabkan peradangan, serta bisa menyebabkan sirosis, penyakit hati stadium akhir, kanker hati dan dalam beberapa kasus, kematian.
Meskipun obat baru ini membantu memerangi penyakit, para ahli kesehatan mengatakan, stigma penderita hepatitis C masih perlu diatasi karena terkait dengan penggunaan narkoba.
"Kami berbicara tentang perilaku yang sangat stigmatis dan itu adalah penggunaan narkoba suntikan," jelas Bill O'Loughlin dari lembaga ‘Harm Reduction Victoria’.
"Itu adalah stigma sangat kuat," imbuhnya.
Bill mengatakan, pengobatan baru ini memiliki implikasi besar tapi para pengguna narkoba membutuhkan bantuan.
"Kami perlu mengakui secara terbuka, ini adalah tentang penggunaan narkoba suntikan, dan meminta para pengguna narkoba suntik untuk tak hanya mengakses pengobatan tetapi untuk tetap bebas dari infeksi setelah itu," ungkapnya.
Ia menjelaskan, "Jadi misalnya, memastikan mereka memiliki akses ke program jarum suntik, konseling dan informasi tentang menjaga kesehatan mereka, dan mereka memahami apa artinya bebas dari virus dan bagaimana tetap terbebas darinya."