ABC

Suara Merdu dari Balik Jeruji LP Perempuan di Adelaide

Ada sebuah paduan suara yang syarat masuknya cukup berat: anda harus masuk penjara khusus perempuan di Adelaide, Australia, terlebih dahulu.

Para narapidana di lembaga pemasyarakatan (LP) tersebut membentuk kelompok kur bernama The Jay Birds. Mereka secara rutin berlatih di ruang kerja penjara, ditonton oleh para petugas keamanan.

Gagasan pembentukan kur ini awalnya dilontarkan oleh organisasi bernama Seeds of Affinity, yang membantu para perempuan di penjara dan setelah mereka dibebaskan.

Salah satu anggota paduan suara mengatakan bahwa awalnya kelompok itu dibuat untuk bersenang-senang semata.

"Namun, ini sebenarnya menambah rasa percaya diri saya," ucapnya.

Manajer umum penjara, Sandra Russell, mendapati bahwa ada perubahan positif yang terlihat setelah kur itu dibuat.

"Saya melihat ada pertumbuhan besar dalam rasa percaya diri mereka, dan juga kerjasama. Saya rasa, kegiatan ini menghilangkan rasa khawatir mereka," ucap Russell.

Selama ini, selalu ada lebih banyak laki-laki Australia yang dipenjara ketimbang perempuan. Angka penahanan 12 kali lipat lebih tinggi bagi laki-laki dibanding perempuan.

Namun, perempuan pun mulai menyusul. Jumlah perempuan di penjara meningkat hampir 50 persen dalam 10 tahun terakhir.

"Biasanya, akibat penyalahgunaan alkohol atau narkoba, bisa juga kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan, kesulitan dalam hidup, kurangnya keahlian, masalah lapangan kerja, kemampuan baca tulis, banyak sekali yang bisa mengakibatkan mereka melanggar hukum," jelas Russell.

Organisasi Seeds of Affinity menggunakan berbagai strategi untuk membantu para napi perempuan agar tidak kembali melakkan tindakan kriminal dan kembali masuk penjara.

Linda Fisk, salah satu pemrakarsa organisasi ini, mengatakan bahwa saat perempuan dibebaskan dari penjara, tubuh mereka mungkin langsung bebas, namun otak dan emosi mereka butuh waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan.

Ia berharap kur Jay Birds ini bisa membantu ketahanan dan rasa percaya diri para perempuan, agar mereka bisa lebih bertahan setelah dibebaskan.