ABC

Standar Hidup Warga Australia Diperkirakan Semakin Menurun

Warga Australia diminta siap menghadapi melambatnya pertumbuhan standar hidup selama satu dekade mendatang. Kondisi yang lebih mengkhawatirkan bahkan ditengarai akan menimpa kelompok warga yang paling kurang beruntung.

Laporan yang diterbitkan oleh Pusat Permodelan Sosial Ekonomi Nasional Australia menyimpulkan dalam 10 tahun mendatang standar hidup bagi kelompok warga orang tua tunggal dan pengangguran akan menurun, menyusul perlambatan yang terjadi diseluruh spektrum ekonomi dan meningkatnya kesenjangan.

Laporan yang berjudul 'Tren Standar Hidup di Australia" ini dikepalai oleh Anglicare Australia dan mengevaluasi standar hidup warga Australia selama satu dekade terakhir dan menyediakan prakiraan untuk 10 tahun yang akan datang.

Lembaga ini mendapati kalau standar hidup dari semua kelompok pendapatan telah meningkat selama 10 tahun terakhir, namun tingkat pertumbuhannya tidak terbagi secara merata dikalangan semua kelompok warga.

Sejak tahun 2004, 20% rumah tangga teratas telah menikmati pertumbuhan standar hidup sebesar 28,4%.

Namun bagi mereka yang berada dilevel terbawah yang mencakup 20% rumah tangga kenaikan standar hidup yang mereka rasakan hanya sebesar 15,5 % saja.

Selama masa itu kesenjangan standar hidup antara rumah tangga yang paling kaya dengan yang paling miskin meluas mencapai 13%.

Namun demikian, laporan ini juga memperkirakan pertumbuhan standar hidup warga selama satu dekade ke depan cukup mengkhawatirkan.

Dengan menggunakan data biro pusat statistik Australia dan figur dari anggaran federal terakhir, riset ini memperkirakan standar hidup warga Australia secara keseluruhan hanya akan meningkat 1,7 persen atau sebesar  0,2 persen per tahun.

Bahkan untuk 20% rumah tangga berpendapatan paling bawah standar hidup mereka diperkirakan akan menurun hingga 5 persen.

"Padahal kondisi warga masyarakat dari kalangan berpendapatan terendah saat ini saja sudah sangat buruk," kata Direktur Anglicare, Kasy Chambers.

Penulis laporan ini, Ben Phillips, mengatakan perubahan kebijakan bagi para pensiun  dan keluarga serta tunjangan bagi orang tua tunggal yang dilakukan Pemerintah Federal dalam dua musim anggaran terakhir merupakan faktor utama yang memicu penurunan standar hidup yang diperkirakan.

"Ini merupakan pilihan utama yang dilakukan pemerintah pada titik ini, dan yang kita saksikan adalah kebijakan ini kemudian diterjemahkan dalam standar hidup yang lebih rendah di tahun-tahun mendatang," kata Phillips.

Namun, banyak dari langkah-langkah anggaran yang diprediksi Philips,  yang akan memicu penurunan standar hidup, belum diloloskan Senat.

"Banyak kalangan akan tergantung pada apakah langkah-langkah ini lulus atau tidak di senat dan tentu saja bagaimana pemerintah menanggapi keprihatinan keluarga berpenghasilan rendah dan tantangan pemerintah untuk menghadapi kondisi terkait dengan berkurangnya pendapatan dan masalah defisit anggaran di tahun-tahun mendatang," katanya.

Chambers mengatakan kecuali pemerintah berkomitmen untuk mereformasi sistem kesejahteraan sosial Australia, warga Australia yang paling dirugikan akan menjadi lebih miskin selama dekade berikutnya.

Hal ini dirasakan oleh Melbourne pensiunan Vicky Gutsjahr yang hidup mandiri dirumah sewa murah di  Villa Maria Homes Katolik.

"Kondisi ini membuat saya  berpikir mungkin Australia saat ini bukan lagi negara yang sejahtera sebagaimana kita pikir sebelumnya, karena kita tidak lagi memperhatikan kalangan warga yang paling membutuhkannya," kata Gutsjahr.

"Penurunan standar hidup dapat terjadi pada kalangan warga kaya dan menengah tapi hal itu tidak akan terlalu berpengaruh buat mereka."

"Tapi bagi orang-orang di bagian bawah, penurunan kecil saja dalam standar hidup kami dapat menjadi bencana dan saya tidak hanya berpikir sebagai negara, tapi kita memang tidak lagi saling peduli."

Laporan itu juga mengkritik perubahan pada tunjuangan bagi orang tua tunggal. Laporan ini mendapati kebijakan pemerintah untuk memindahkan orang tua tunggal ke kelompok warga berpenghasilan lebih rendah ketika anak bungsu mereka berusia  delapan tahun belum berhasil  meningkatkan partisipasi kerja.

"Sejak terjadi pergeseran ke tunjangan yang lebih besar bagi kelompok warga berpenghasilan lebih rendah pada 2013, relatif partisipasi total kita tidak menemukan bukti yang menguntungkan bagi orang tua tunggal dalam hal partisipasi kerja," demikian kesimpulan laporan tersebut.