ABC

Standar daging yang tinggi di Australia sulitkan peternak kecil

Industri daging sapi di Australia memiliki sistem kelas untuk meyakinkan konsumen bahwa mereka memiliki kualitas yang baik saat memakan daging. Tetapi hal ini justru menyulitkan peternak kecil untuk bisa memenuhi standar.

Australia memiliki standar daging, yang dikenal dengan istilah MSA atay Meat Standards Australia.

Dengan memiliki unsur sains, standar ini telah diadopsi Australia untuk bisa mengukur kualitas daging yang harus dipenuhi.

Tapi, di negara bagian Tasmania, upaya memenuhi standar daging telah menyulitkan proses penjualan hewan ternak sejak bulan lalu.

Produsen sapi harus mematuhi aturan ketat dalam hal upaya membesarkan, transportasi dan penyembelihan ternak. Kemudian daging diuji untuk kualitas.

Jika peternak ingin sapinya bisa mencapai kelas tinggi dengan tambahan sekitar 1 juta rupiah per ekor, maka jenis sapi tidak boleh dicampur.

Tetapi ini sulit dilakukan oleh produsen yang kecil. Memindahkan secara terpisah saat atau sesudah penjualan bisa menjadi hal yang sulit jika dalam jumlah yang kecil.

Menurut badan Daging dan Ternak Australia, dampak dari pencampuran daging dapat dibuktikan dari rasa dan kelembutannya dagingnya.

Alex Ball, Manajer Departmen Penelitian dan Pengembangan Kualitas Daging dan Ternak Australia (MLA), mengatakan pencampuran ternak bisa memiliki dampak yang bisa terukur.

"Saat mereka dicampur, akan banyak interaksi diantara hewan ternak, beberapa interaksi ini akan berdampak pada kualitas makan mereka," ujarnya.

Setelah melewati sejumlah uji coba, termasuk uji rasa daging serta penelitian selama 20 tahun, Alex mengatakan produsen asal Tasmania harus mengerti bagaimana masalah ini bisa terjadi. Lantas bagaimana menyelesaikan masalah ini?

Salah satu manajer peternakan, Warren Johnston mengatakan bahwa untuk memecahkan masalah ini tidaklah semudah hanya dengan memisahkan ternak saat dijual, tetapi juga setelah dijual.

"Jadi aturannya ketat, ternak-ternak harus berada dalam kelompok yang sekelasnya, termasuk pada saat diangkut dan dipotong," ujar Warren.

Jed Matz, Direktur Eksekutif Dewan Peternakan Australia mengaku telah paham permasalahan yang dialami oleh produsen kecil ini.

"Kita harus meyakinkan konsumen bahwa mereka mendapat kualitas daging terbaik. Memberikan jaminan akan kualitas makan mereka adalah prioritas kita," tegas Jed.