ABC

Spesies Ikan Langka Ditemukan di Pedalaman Queensland

Populasi ikan kecil yang terancam punah ditemukan di sebuah peternakan di pedalaman Queensland yang terdampak kekeringan.

 

Ikan jenis Edgbaston goby (Chlamydogobius squamigenus)  sebelumnya hanya diketahui hidup di kawasan mata air artesis alami di cagar alam Edgbaston dekat Aramac, Timur Laut Longreach.

Namun baru-baru ini, ikan langka itu ditemukan kembali di sebuah aliran air dari sumur artesis buatan manusia yang terletak 40 kilometer dari stasiun  Ravenswood di Aramac.

Pakar Lingkungan Air Tawar,  Dr Adam Kerezsy secara tidak sengaja menemukan ikan langka ini ketika sedang melakukan survey air lokal.

Ikan ini tidak bisa berenang dengan baik, sehingga Dr Kerezsy yakin mereka tiba dikawasan itu ketika terjadi banjir.

"Ikan ini statusnya terancam punah karena satu alasan,  yakni karena ikan itu memiliki jumlah jangkauan yang terbatas," katanya.

"Karenanya sangat bagus jika populasi ikan itu juga bisa ditemukan dikawasan ini. Seperti juga dikawasan yang ada Edgbaston, karena pada akhirnya kita ingin ikan ini dikeluarkan dari daftar hewan yang langka.

Ikan yang masuk dalam daftar hewan langka di Queensland dan terancam punah di tingkat internasional ini hidup berkoloni dan salah satu aspek menarik dari ikan ini adalah karena secara ekologi ikan jantan dari spesies inilah yang menjaga telur-telurnya hingga menetas.

"Telur dari ikan ini biasanya disimpan didaerah yang memiliki sedikit tumbuhan dan lalu pejantannya yang akan menjaga telur-telur itu hingga menetas dan mekanisme ini juga yang menjadi rahasia mereka bisa bertahan hidup di wilayah seperti aliran air seperti ini," katanya.

"Ikan ini sebenarnya merupakan ikan yang sangat ingin tahu," katanya.

Dr Kerezsy mengaku dirinya berencana melakukan lebih banyak survey mengenai kawasan di sekitar wilayah ditemukannya ikan tersebut untuk melihat apakah  bisa ditemukan lebih banyak lagi populasi ikan langka tersebut, sekaligus juga melakukan pengambilan sampling genetikanya,"

"Ketika terdapat aliran air yang lebih permanen diwilayah ini, selalu ada kemungkinan kita bisa mendapatkan mahluk hidup yang tinggal didalamnya, dan karena ikan ini jumlahnya tidak terlalu banyak," katanya.

Sungai artesis berusia 100 tahun

Sementara itu penggembala ternak sapi, David Wehl mengatakan sumur artesis itu yang mendukung populasi ikan langka ini sudah ada dikawasan itu sejak tahun 1890-an.

Kebanyakan aliran air itu bersumber dari sumur artesis yang dikelola sebagai persediaan air, namun semakin sering saluran air itu dibuka, semakin banyak ikan itu ditemukan berenang di anak sungai.

Meskipun telah ada beberapa tekanan agar aliran air dari sumur artesis itu dipipakan, tapi David Wehl tidak melakukannya.

"Jika Anda besar di kawasan barat Winton, di mana ada tidak ada air sumur artesis yang mengalir terbuka seperti ini, maka jelas aliran air seperti ini terlihat kotor," katanya.

"Tapi sejauh penglihatan kami, air yang dibiarkan mengalir terbuka seperti ini memiliki banyak manfaat,"

"Kami tidak melihatnya sebagai air yang kotor."