Sosialisasi Kartu Diaspora Indonesia di Australia
Warrga Diaspora Indonesia di Australia berharap akan menjadi yang pertama guna mendapatkan Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN) yang aturannya baru saja dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia belum lama ini.
Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri Niniek Kun Naryatie akan memberikan penjelasan lengkap mengenai kartu tersebut kepada masyarakat Indonesia di Australia akhir pekan ini.
Niniek Kun Naryatie akan berbicara hari Sabtu (30/9) di Gedung Flinders University di Victoria Square, Adelaide (Australia Selatan) dan kemudian dilanjutkan hari Senin (2/10/2017) malam di Gedung KJRI di Melbourne.
Diharapkan dengan penjelasan tersebut, masyarakat Indonesia akan mengerti sepenuhnya mengenai fungsi kartu yang bisa disebut sebagai Kartu Diaspora tersebut.
Presiden Indonesia Diaspora Network Australia Andrian Wiguna yang tinggal di Adelaide mengatakan bahwa pihaknya memang mengundang staf ahli Menlu tersebut untuk memberikan sosialisasi.
“Australia adalah negara kedua yang mendapatkan sosialisasi, setelah Amerika Serikat. Kami sudah menyampaikan dan kami akan menyampaikan lagi kepada Bu Niniek mudah-mudahan Diaspora Indonesia akan yang pertama kali mendapat kartu tersebut.” kata Andrian kepada wartawan ABC Sastra Wijaya hari Kamis (28/9/2017).
Andrian sendiri mengatakan bahwa dia sudah mendaftarakan diri di situs Kemenlu yang menangani masalah tersebut untuk mendapatkan kartu MILN tersebut.
Menurut Andrian sejak munculnya berita mengenai adanya KMILN di awal Agustus lalu, sebagai perwakilan Diaspora Indonesia di Australia pertanyaan yang sering didapatnya adalah mengenai proses mendapatkan kartu tersebut, manfaat dan siapa saja yang bisa mendapatkannya.
Sosialisasi yang dilakukan di Adelaide juga akan dihadiri oleh Dubes RI yang baru untuk Australia Kristiarto Legowo, karena hari Minggunya (1/10) juga akan diselenggarakan Indofest di Victoria Square, Adelaide, salah satu festival luar ruangan terbesar mengenai Indonesia yang diselenggarakan di luar Indonesia.
Menurut Andrian, diperkirakan sekitar 100 orang warga Indonesia di Adelaide diperkirakan akan menghadiri forum sosialisasi tersebut, dan pihaknya juga akan menayangkan penjelasan ini lewat live di Facebook sehingga mereka yang tidak bisa hadir dan mereka yang juga berada jauh dari Adelaide bisa juga mendapatkan informasi yang sama.
Antisipasi di Melbourne
Setelah di Adelaide, Niniek Kun Naryatie juga akan berbicara di KJRI Melbourne, dan pihak KJRI sudah menyiapkan ruangan dengan kapasitas 300 orang untuk mendengarkan keterangan.
KJRI sudah membuka pendaftaran lewat internet guna mengantisipasi mereka yang akan datang.
“Sampai pagi ini sudah sekitar 150 orang yang mendaftar. Kami menghimbau supaya yang mau datang mendaftar. Prosesnya mudah. Kita batasi yang mendaftar di event brite 300 orang.” kata Risa Soetrisno, staf KJRI kepada Sastra Wijaya.
Forum Komunikasi Keluarga Indonesia di Victoria (FKKI) juga akan mencoba menayangkan penjelasan sosialisasi ini lewat live di Facebook.
Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN) ini seperti sudah dijelaskan lewat peraturan pemerintah diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri yang maasih menjadi WNI maupun yang sudah tidak lagi.
Disebutkan bahwa pemegang kartu akan bisa membuka rekening bank di Indoensia dan juga membeli properti.
Untuk saat ini, hanya Diaspora yang masih menjadi WNI yang bisa melakukan hal tersebut.