Socceroos Tidak Akan Boikot Piala Dunia Rusia
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menepis kekhawatiran bahwa tim sepak bola nasional Australia – Socceroos – akan memboikot event Piala Dunia di Rusia, sebagai bagian dari aksi pembalasan atas percobaan pembunuhan mantan agen ganda Rusia di Inggris.
Namun demikian, Menlu Bishop membiarkan terbuka kemungkinan bahwa keterlibatan Australia di turnamen yang akan digelar pada bulan Juni mendatang ini bisa jadi akan digunakan untuk memberikan tekanan diplomatik lebih banyak pada Rusia yang menjadi tuan rumah pesta olahraga sepak bola dunia tersebut.
Menanggapi laporan media terkait hal ini, melalui akun Twitter pada Selasa (27/3/2018) sore ini Menlu Bishop mengatakan Pemerintah Australia tidak mempertimbangkan aksi boikot terhadap Piala Dunia.
Sebelumnya pada Selasa (27/3/2018) pagi Menlu Bishop mengatakan: “Ada berbagai rangkaian pilihan tindakan lebih lanjut yang bisa diambil, Piala Dunia adalah salah satu tindakan lebih lanjut yang bisa diambil dalam kaitannya dengan masalah ini,” katanya.
Menlu Julie Bishop tidak merinci mengenai “opsi lebih lanjut” yang sedang dipertimbangkannya.
John Didulica, CEO Sepak Bola Profesional Australia, merespon pernyataan ini dengan menyatakan bahwa Socceroos harus ambil bagian dalam Piala Dunia.
“Australia bangga memiliki sejarah panjang bersaing di acara olahraga global dalam menghadapi kerusuhan politik dan merupakan satu-satunya negara yang berkompetisi di setiap Olimpiade Musim Panas, termasuk Olimpiade Musim Panas Moskow pada 1980,” katanya.
“Sepak bola dan Piala Dunia seharusnya tidak berbeda.”
Seorang juru bicara untuk Federasi Sepak Bola Australia mengatakan kepada ABC bahwa organisasinya “menghormati tanggung jawab Pemerintah Australia untuk membuat keputusan tentang hubungan diplomatik dan internasional”.
“Kami telah meminta klarifikasi mengenai komentar Menteri Luar Negeri tentang Piala Dunia ini,” kata mereka.
“Karena semua tim yang telah lolos kualifikasi, termasuk tim Inggris, akan tetap ambil bagian dalam acara FIFA ini dan itu terus menjadi niat kami.”
Pernyataan Menlu Julie Bishop ini menindaklanjuti pernyataan pada selasa (27/3/2018) pagi bahwa dua orang mata-mata Rusia akan diusir dari Australia.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan sudah ada sanksi yang diberlakukan terhadap Rusia, tetapi tindakan lebih lanjut sedang dipertimbangkan.
Dia telah berbicara kepada Parlemen pada sesi tanya jawab dengan Pemerintah dan menyatakan bahwa tindakan Rusia yang berusaha meracun seorang mantan agen ganda Rusia dengan gas saraf di Inggris itu “tidak dapat ditolerir” dan merupakan “pelanggaran serius terhadap aturan berbasis aturan internasional”.
“Australia mengutuk penggunaan senjata kimia di mana saja, kapan saja,” tegas Menlu Julie Bishop.
Dari ke-23 negara yang telah mengumumkan pengusiran diplomat Rusia, sembilan diantaranya telah memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia yaitu: Inggris, Kroasia, Denmark, Prancis, Jerman, Polandia, Spanyol, Swedia dan Australia.
Australia adalah satu-satunya negara di luar kawasan Eropa yang turut mengusir diplomat Rusia yang lolos kualifikasi piala dunia.
Islandia telah menyatakan pejabat pemerintahnya tidak akan menghadiri Piala Dunia, tetapi timnya tetap akan mengikuti event itu.
Turnamen Piala Dunia dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan Juni mendatang.
Pertandingan pertama Australia dijadwalkan akan menjamu kesebelasan Perancis pada 16 Juni.
Play
Press play then disable your screen reader. Use space bar to pause or play, and up and down arrows to control volume. Use left arrow to rewind and right arrow to fast forward.