ABC

SMA Swasta di Melbourne Ditutup Karena Siswanya Sering Bolos

Melbourne Senior Secondary College (MSSC), sebuah sekolah swasta setingkat SMA kini ditutup pihak berwenang karena berbagai pelanggaran berkenaan dengan siswa asing di sekolah tersebut.

Otoritas Registrasi dan Kualifikasi Victoria (VRQA) mengatakan MSSC diputuskan gagal memenuhi beberapa ketentuan, di antaranya memastikan kehadiran siswa asing di kelas, sesuai dengan peraturan visa pelajar mereka.

Penutupan sekolah ini memaksa sekitar 70 siswanya sekarang harus mencari sekolah baru.

Dalam temuan VRQA disebutkan bahwa guru-guru di sana juga ditekan untuk memberi nilai bagus kepada murid-murid yang tidak mampu. VRQA juga mempertanyakan kemampuan manajemen sekolah karena penghasilannya hanya sekitar $ 1 juta (sekitar Rp 10 miliar) setahun.

Juga ada kekhawatiran mengenai apakah dilakukan pengecekan memadai terhadap orang dewasa yang mengawasi kehidupan siswa di bawah usia 18 tahun.

Beberapa siswa MSSC dilaporkan tidak masuk sekolah selama beberapa minggu tanpa adanya pengecekan dari sekolah. ( ABC News: Karen Percy)
Beberapa siswa MSSC dilaporkan tidak masuk sekolah selama beberapa minggu tanpa adanya pengecekan dari sekolah. ( ABC News: Karen Percy)

 

VRQA memerintahkan penutupan sekolah tersebut 10 Juli lalu. "Terus dilanjutkannya sekolah itu menciptakan resiko besar bagi kesejahteraan siswa," kata laporan VRQA.

MSSC sebelumnya berisi siswa asing yang duduk di kelas 11 dan 12. Murid internasional di sekolah tersebut harus membayar sekitar $ 18.600 (sekitar Rp 186 juta) per tahun, sementara murid lokal membayar $ 6.900.

VRQA dalam laporannya mengatakan bahwa ada 16 pelanggaran yang dilakukan sekolah tersebut.

Walau sudah ditutup pemilik sekolah tersebut Jian Wang mengajukan gugatan kepada Tribunal Sipil dan Administrasi Victoria (VCAT).

VRQA mengatakan bahwa "ada masalah serius mengenai kualitas pendidikan dan standar akademis" di sekolah tersebut. Disebutkan bahwa beberapa murid sekolah tidak hadir selama berminggu-minggu, namun sekolah tidak melakukan pengecekan padahal menurut peraturan visa, murid internasional ini harus mengisi absensi sehari dua kali.

Juga dalam laporan disebutkan tidak adanya keterangan dimana para siswa tinggal. Situs sekolah tersebut juga tidak berfungsi dan nomor telepon sekolah terus berubah.

Kepala Sekolah Jian Wang juga tidak merespon atas kiriman email dan panggilan telepon.

Namun dalam keterangannya kepada VRQA, Wang mengatakan selama 11 tahun keberadaan sekolah tersebut, 500 siswa telah menyelesaikan pendidikan menengah di sana dan sekolah tersebut sudah menyumbangkan $ 18 juta bagi perekonomian Victoeria.

Wang menerima penghargaan dari City of Melbourne di tahun 2010 bagi sumbangannya di bisnis kecil dan menengah.

Sekolah itu dibuka di tahun 2004  dan dikenal dengan nama New Generation College sampai tahun 2014.